Jumat, 05 Juli 2013

FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN




MAKALAH

FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN DARI SEGI SUPPORT KELUARGA, SUBSTANCE ABUSE DAN PARTNER ABUSE

 

 

TUGAS ASUHAN  KEBIDANAN I

DOSEN : Mamiek Sumarmi, SST., M.Mkes.




 

 

 DISUSUN OLEH :

KELAS FIBULA KELOMPOK 5

1.             EMYRENSIANA BALOK         (1240100257)
2.             IRA SEPTI WULANDARI         (1240100344)
3.             MARIA HENDRIKA FATIN     (1240100286)
4.             UMNIATI HADI                         (1240100330)
5.             ZUYYINA AL-AIMMAH          (1240100342)

 

 

PRODI DIII KEBIDANAN

AKADEMI KEBIDANAN WIYATA MITRA HUSADA

KERTOSONO – NGANJUK

2013



i
 

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan Dari Segi Support Keluarga, Substance Abuse Dan Partner Abuse

Makalah ini berisikan tentang faktor yang mempengaruhi psikologis yang terjadi pada Ibu Hamil dari segi Support Keluarga, Substance Abuse Dan Partner Abuse.


Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang faktor yang mempengaruhi psikologis yang terjadi pada Ibu Hamil dari segi Support Keluarga, Substance Abuse Dan Partner Abuse. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.


Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.


Nganjuk, 28 April 2013

Penyusun



ii
 

DAFTAR ISI

 


Halaman Judul ..................................................................................................................            i

Kata Pengantar .................................................................................................................           ii

Daftar Isi ..........................................................................................................................          iii

 

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................           1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................           1

1.2 Rumusan Masalah  ............................................................................................           1

1.3 Tujuan Penulisan  ..............................................................................................           1

 

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................           2

2.1 Support Keluarga ..............................................................................................           2

2.2 Substance Abuse ...............................................................................................           4
2.3 Partner Abuse ...................................................................................................           5

BAB III PENUTUP.........................................................................................................           6
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................           6
3.2 Saran .................................................................................................................           6

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................          
iv
 
7






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir. Perubahan status yang radikal ini dipertimbangkan sebagai suatu krisis disertai periode tertentu untuk menjalani proses persiapan psikologis yang secara normal sudah ada selama kehamilan dan mengalami puncaknya pada saat bayi lahir.
Secara umum, semua emosi yang dirasakan oleh wanita hamil cukup labil. Ia dapat memiliki reaksi yang ekstrem dan susana hatinya kerap berubah dengan cepat. Reaksi emosional dan persepsi mengenai kehidupan juga dapat mengalami perubahan. Ia menjadi sangat sensitif dan cenderung bereaksi berlebihan.
Seorang wanita hamil akan lebih terbuka terhadap dirinya sendiri dan suka berbagi pengalaman kepada orang lain. Ia merenungkan mimpi tidurnya, angan-angannya, fantasinya, dan arti kata-katanya, objek, peristiwa, konsep abstrak, seperti kematian, kehidupan, keberhasilan, dan kebahagiaan. Ia dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk fisik yang berhubungan erat dengan masa usia subur atau mencukupkan diri dengan kehidupan atau makanan.
Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses psikologis khusus yang jelas, yang terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yang sedang terjadi. Peristiwa dan proses psikologis ini dapat diidentifikasi pada trimester ketiga dan pembagian trimester ini akan digunakan pada diskusi berikut. Respons psikologis umum terhadap kehamilan yang baru saja dibahas dan proses manapun peristiwa psikologis khusus lain dapat lain dapat terulang lagi.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara lain:
a.         Bagaimana kondisi psikologis ibu hamil?
b.         Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikologisnya?

1.3  Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk:
a.         Mengetahui kondisi psikologis ibu hamil pertama.
b.        Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikologisnya.
BAB II
PEMBAHASAN

Selain faktor fisik, hal-hal yang dapat berpengaruh pada wanita selama kehamilan adalah faktor psikologis, karena adanya perubahan-perubahan psikis yang terjadi pada wanita selama masa hamil. Beberapa faktor psikologis yang dapat berpengaruh dalam kehamilan akan diuraikan di bawah ini.

2.1  Support Keluarga
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga kehamilan dianggap suatu krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti oleh stress dan kecemasan. Jika krisis tersebut tidak dapat dipecahkan maka mengakibatkan timbulnya tingkah laku maladatif dalam anggota keluarga dan kemungkinan terjadi perpecahan antara anggota keluarga. Kemampuan untuk memecahkan krisis dengan sukses adalah kekuatan bagi keluarga untuk menciptakan hubungan yang baik. (Rukiyah, Ai yeyeh, dkk. 2009 dalam Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land)
Tugas keluarga yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang diakibatkan oleh kehamilan dapat ditempuh dengan jalan : merencanakan dan mempersiapkan kehadiran anak, mengumpulkan dan memberikan informasi bagaimana merawat dan menjadi ibu atau ayah bagi bayi. (Rukiyah, Ai yeyeh, dkk. 2009 dalam Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land)
Sedangkan dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan dapat berjalan lancar antara lain: memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya; memberi dukungan pada ibu untuk menerima dan mempersiapkan peran sebagai ibu, memberikan dukungan pada ibu untuk menghilangkan rasa takut dan cemas terhadap persalinan, memberi dukungan pada ibu untuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang dikandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan yang baik, menyiapkan keluarga lainnya untuk menerima kehadiran anggota keluarga baru. (Rukiyah, Ai yeyeh, dkk. 2009 dalam Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land)
Dukungan keluarga memegang peranan yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu, karena selama hamil ibu mengalami perubahan fisik atau psikologis yang membuat emosi ibu labil. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.
Suami sebagai orang yang paling sering mendampingi ibu hamil, tentunya juga memiliki pengaruh yang cukup dominan terhadap keberhasilan kehamilan menuju persalinan yang aman. Fakta mengatakan bahwa wanita yang mengikutsertakan pasangan selama kehamilan sangat kecil gejala emosional dan fisik, sedikit kerja dan komplikasi pada anak dan memudahkan persalinan (Grossman, dkk, 1980, May, 1982 dalam Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land), untuk persiapan kelahiran, pasangan biasanya mencari informasi pada orang yang mengetahui, memonitor dan merawat, misalnya bidan dan dokter (Patterson, 1990 dalam Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land).
Hal ini diyakini karena ada dua kebutuhan utama yang ditunjukkkan wanita selama hamil yaitu menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan penerimaan pasangannya terhadap anaknya. Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi anaknya antara lain: dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis kepada isterinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu hamil, dukungan instrumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya, dukungan informasi yaitu dukungan suami dalam memberikan informasi yang diperolehnya mengenai kehamilan, dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang  tepat untuk perawatan kehamilan isterinya. (Rukiyah, Ai yeyeh, dkk. 2009)
Setiap kehamilan berkaitan dengan hubungan antar seluruh anggota keluarga. Pada kenyataannya kehamilan pertama merupakan suatu bukti yang tidak dapat disangkal bahwa seseorang telah cukup tua untuk mempunyai anak yang akan melahirkan seorang cucu. Hampir semua kakek nenek merasa sangat gembira dengan kehadiran bayi baru dan melampiaskan kegembiraannya dalam perilakunya sebagai orang tua sewaktu anaknya masih bayi. Kakek nenek adalah ahli sejarah yang melanjutkan sejarahnya pada keluarga dan menerapkan pada masa kini.sebagai orang yang memberi pengalaman, sebagai contoh peran dan orang yang memberi dukungan. Penelitian terbaru membuktikan pentingnya hubungan antara kakek nenek merupakan sumber kekuatan keluarga. Dukungan mereka dapat memperkuat sistem keluarga dengan memperluas dukungan dan asuhan.
Ibu multipara dengan anak yang lebih besar harus mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk membentuk hubungan dengan anak-anak. Ibu perlu mempersiapkan anak yang lebih tua untuk kelahiran adiknya dan memulai proses perubahan peran dalam keluarga dengan mengikutsertakan anak dalam kehamilan.
Inti dalam support keluarga, siapapun yang berada didekat ibu hamil terutama keluarganya, ia dituntut untuk bisa memberikan dukungan penuh dalam mempertahankan kondisinya agar tetap dalam keadaan sehat, karena perlu diingat bahwa tidak setiap ibu dalam masa kehamilannya dalam kondisi kehidupan sosial (terutama) yang mendukung kehamilan itu. Dan disinilah bidan dituntut untuk dapat memberikan informasi penting terhadap keluarga ibu hamil mengenai pentingnya dukungan atau support keluarga terhadap kehamilan si ibu.

2.2  Substance Abuse

Pola psikoaktif dari penggunaan zat/bahan yang berisiko secara fisik bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya, dapat memberikan pengaruh juga sacara psikologis. Pengaruh psikologis tersebut dalam bentuk ketergantungan, kecanduan dan penyalahgunaan. Gejala-gejala gangguan psikologis akibat substance abuse antara lain: gangguan dalam sosialisasi, gelisah, sifat lekas marah, halusinasi, euphoria (ketagihan dan over dosis), paranoid, stress. (Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land)

Wanita yang memakai obat – obatan tetap memprioritaskan agar dunia mereka tetap aman. Mereka merahasiakannya, mengurangi jumlah pemakaiannya, dan mengambil sikap agresif terutama bila mereka memandang tenaga kesehatan sebagai penghambat. Maka dari itu tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan dirinya sebagai teman atau pendamping yang dapat dijadikan tempat bersandar bagi pasien(Husna Arinal, 2012, Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan, Pelangi.
Jika ibu tetap menggunakan obat – obatan setelah bayi lahir, resiko pada bayi akan berlanjut. Bukan saja bayi lahir rentan secara biologis, tetapi mereka juga harus menghadapi ibu yang memiliki masalah kesehatan dan emosional. Wanita ini dicurigai tidak mampu memelihara hubungan dan mungkin tidak mampu merespons terhadap kebutuhan bayi, terutama jika mereka menerima bayi yang secara medis rapuh setelah dirawat dirumah sakit dalam jangka waktu lama(Husna Arinal, 2012, Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan, Pelangi).
Banyak wanita, yang secara kimiawi kecanduan merasa bersalah karena menggunakan obat-obatan dan takut kalau bayi mereka akan diambil. Dengan persepsi yang mereka miliki, bahwa dengan pemakaian obat dan alkohol pada wanita hamil dapat mengubah kehidupan mereka. Hal ini berarti memberi suatu kehidupan yang utuh kepada ibu dan bayinya dan mencegah bayi mengalami keterlambatan perkembangan, retardasi, atau bahkan kematian(Husna Arinal, 2012, Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan, Pelangi).

2.3  Partner Abuse
Merupakan kekerasan/penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan. Kekerasan tersebut dapat berupa kekerasan emosional, seksual atau fisik, kekerasan seperti pemukulan, penyiksaan dibebani kerja berat. Kekerasan psikologis, seperti tidak diperhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab yang pasti, istri menanggung beban keluarga, tingkah laku suami yang buruk (pemabuk, penjudi, pemarah). (Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land)
Kekerasan terhadap wanita dapat terjadi pada semua kebudayaan, pendidikan, ras, agama dan latar belakang sosial ekonomi. Kekerasan terhadap wanita merupakan suatu bentuk “kejantanan laki-laki” terhadap wanita. Seorang wanita bagaikan sebuah benda, harta yang harus tunduk pada peraturan rumah tangga dan patut mendapatkan kekerasan.
Wanita yang mendapatkan kekerasan dalam rumah tangganya akan merasa harga dirinya rendah, kurang percaya diri, terlihat cemas dan depresi, ketakutan terjadi kekerasan berulang, ketakutan adanya ancaman pembalasan apabila dia meninggalkan pasangan sehingga wanita harus terus tinggal di dalam rumah dan terus berharap keadaan ideal akan terjadi pada keluarganya. (Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land)
Kejadian ini akan terus berlangsung bahkan akan meningkat selama kehamilan. Pasangan melakukan kekerasan biasanya pada bagian abdomen, dada dan genitalia, sehingga ini akan mengakibatkan abortus, abruption plasenta, premature dan still birth. Pelaku melakukan kekerasan tersebut dengan sadar berusaha mengakhiri kehamilan karena merasa cemburu melihat istrinya hamil dan akan mempunyai anak. (Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land)


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pada setiap kehamilan ibu hamil pasti akan mengalami perubahan psikologis yang dipengaruhi oleh support keluarga, substance abuse dan partner abuse.
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga kehamilan dianggap suatu krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti oleh stress dan kecemasan.
Subtance abuse adalah pola psikoaktif dari penggunaan zat/bahan yang berisiko secara fisik bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya, dapat memberikan pengaruh juga sacara psikologis. Pengaruh psikologis tersebut dalam bentuk ketergantungan, kecanduan dan penyalahgunaan.
Partner abuse merupakan kekerasan/penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan. Kekerasan tersebut dapat berupa kekerasan emosional, seksual atau fisik, kekerasan seperti pemukulan, penyiksaan dibebani kerja berat.

B.     Saran
Sebagai seorang bidan kita wajib mengetahui kondisi psikologis ibu hamil pertama dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikologisnya. Karena Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses psikologis khusus yang jelas, yang terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yang sedang terjadi. Peristiwa dan proses psikologis ini dapat diidentifikasi pada trimester ketiga.
Demikian makalah ini kami susun, semoga dengan membaca makalah ini dapat dijadikan pedoman kita dalam melangkah dan bisa menjaga akhlak terhadap diri sendiri. Apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.




DAFTAR PUSTAKA

Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land, http://merry-creations.blogspot.com/2013/02/faktor-psikologis-yang-mempengaruhi.html [diakses pada (26 April 2013)]

Husna Arinal, 2012, FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN, Pelangi, http://arinalhusna.blogspot.com/2012/04/faktor-psikologis-yang-mempengaruhi.html [diakses pada (26 April 2013)]

 



iii