ASUHAN KEBIDANAN
PADA Bayi Ny. “W”
DENGAN PERDARAHAN TALI PUSAT
DI RUANG “P” RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH “K”
Disusun Oleh :
Egga Ayu C
Emiliana Kluni
Fitriah Desi Wulandari
Irin Kartikasari
Maya Anisa S
Nur Laili Fitria
Putri Ponco B S
Umniati Hadi
AKADEMI KEBIDANAN WIYATA
MITRA HUSADA
Jl.
Panglima Sudirman
No.139 Tlp./ Fax.
(0358)552090
Kertosono - Nganjuk
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penyusun
dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Bayi
Ny. “W” dengan Perdarahan Tali Pusat di Ruang “P” Rumah Sakit Umum Daerah”K””.
Penyusun menyadari bahwa dalam
penulisan Askeb ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran untuk perbaikan penyusunan yang akan datang.
Semoga Askeb ini dapat memberikan
manfaat bagi peyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Nganjuk,
Desember 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman Judul ...................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang ............................................................ 1
1.2 Tujuan
Penulisan ......................................................... 2
1.3 Manfaat
Penulisan ...................................................... 3
BAB II TINJAUAN
TEORI
2.1
Pengertian.................................................................... 4
2.2
Penyebab
Perdarahan Tali Pusat ................................. 4
2.3
Gejala
Perdarahan Tali Pusat....................................... 5
2.4
Faktor
Resiko .............................................................. 6
2.5
Penatalaksanaan
Perdarahan Tali Pusat ...................... 6
BAB III TINJAUAN KASUS
Data Subyektif...................................................................... 8
Data Obyektif....................................................................... 11
Analisis ................................................................................. 13
Penatalaksanaan ................................................................... 13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................... 15
4.2 Saran ............................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 – 28 hari. Kehidupan pada
masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik
agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat
dari tingginya angka kesakitan dan angka kematian neonatus. Diperkirakan 2/3
kematian bayi di bawah umur satu tahun terjadi pada masa neonatus. Peralihan
dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan
biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal
proses fisiologik.
Bayi baru lahir
adalah bayi yang lahir melalui proses kelahiran sampai usia 4 minggu, dengan
usia gestasi 38-42 minggu dan mampu menyesuaikan diri dari kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Pada saat adaptasi tersebut terjadi
gangguan-gangguan yang berpotensi menyebabkan kematian dan kesakitan sedangkan
perawatan bayi baru lahir meliputi tentang cara menjaga kehangatan bayi
(mencegah hipotermi), cara menyusui yang benar, pencegahan infeksi dan jadwal
pemberian imunisasi. (Pusdiknakes, 2003).
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau
kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas,
kelainan anatomik, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada
persalinan maupun sesudah lahir.
Setiap tahun
diperkirakan 4 juta bayi meninggal di dunia pada bulan pertama kehidupan dan
dua pertiganya meninggal pada minggu pertama. Penyebab utama kematian pada
minggu pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan persalinan seperti
asfiksia, sepsis dan komplikasi berat lahir rendah. Kurang lebih 98% kematian
ini terjadi di negara berkembang dan sebagian besar kematian ini dapat dicegah
dengan pencegahan dini dan pengobatan yang tepat.
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi
pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga
kecacatan. Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan
kehamilan yang kurang memadai, manajemen persalinan yang tidak tepat dan tidak
bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggal pada waktu
melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang kecil. Salah
satu masalah yang sering terjadi pada bayi dan cukup berbahaya adalah
perdarahan tali pusat.
Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin
selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang
selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu
bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan
diikat atau dijepit.
Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari
trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan
trombus normal. Selain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagi petunjuk
adanya penyakit pada bayi.
Waktu
terbaik untuk pengikatan tali pusat telah menjadi perdebatan selama beberapa
dasawarsa dan definisi pengikatan tali pusat dini serta tertunda bervariasi.
Namun saat ini, menurut ulasan kolaborasi Cochrane sebagian besar peneliti
mendefinisikan pengikatan tali pusat dini bila dilakukan dalam 15 detik setelah
lahir, sedangkan tertunda jika dilakukan 45 detik sampai 5 menit setelah lahir
dimana pada rentang waktu tersebut terjadi perpindahan darah yang bermakna dari
plasenta ke bayi (Kusmiyati, 2009).
1.2
Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan
Umum
Mahasiswa dapat melaksanakan pengkajian data Subjektif dan Objektif
pada suatu kasus, sehingga dapat menerapkan teori secara alamiah kedalam bentuk
Asuhan Kebidanan pada Neonatus,
mahasiswa dapat memperoleh gambaran yang nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada pasien dengan
Pendarahan tali pusat di ruang “P” RSUD “K”.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa
mampu atau mengerti tentang Pendarahan tali pusat dan penanganannya
2. Mahasiswa
mampu melakukan pengkajian data Subjektif pada bayi baru lahir Ny. “W”.
3.
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data Objektif pada
bayi baru lahir Ny.“W”
1.3
Manfaat Penulisan
1.3.1 Bagi
Penulis
Dapat
meningkatkan pengetahuan, dan menerapkan pada
permasalahan yang didapat dari data Subyektif dan Obyektif pada bayi baru lahir
Ny “W” dengan Pendarahan tali pusat.
1.3.2
Bagi Institusi
Dapat dijadikan
sebagai bahan referensi atau kepustakaan bagi yang membutuhkan serta sebagai
bahan acuan perbandingan dalam penanganan pada pasien Pendarahan tali pusat
1.3.3
Bagi Lahan Praktik
Dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dan acuan dalam memberikan asuhan
kepada pasien dengan Pendarahan
tali pusat.
1.3.4
Bagi Klien
Dapat menambah pengetahuan tentang pendarahan
tali pusat dan memahami tentang keadaan
yang dialaminya dan klien diharapkan
bisa lebih kooperatif dengan tenaga
kesehatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Perdarahan tali
pusat adalah perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat
dari pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukan
trombus normal. Selain itu, perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagai
petunjuk adanya penyakit pada bayi.
2.2 Penyebab Perdarahan Tali Pusat
Perdarahan tali
pusat dapat terjadi karena robekan umbilkus, robekan pembuluh darah, setelah plcenta previa, dan abrupsio placenta.
1.
Robekan umbilikus normal, yang biasanya terjadi karna :
a.
Partus presipitatus
b.
Adanya trauma ataulilitan tali pusat
c.
Umbilikus pendek, sehingga menyebabkan terjadinya tarikan yang berlebihan
pada saat persalianan.
d.
Kelalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dinding
umbilikus atau plasenta sewaktu SC.
2.
Robekan umbilikus normal, biasanya terjhadi karna :
a.
Adanya hematoma pada umbilikus yang kemudian hematoma tersebut pecah, namun
perdarahan yang terjadi masuk kembali ke dalam
plasenta. Hal ini sangat berbahaya bagi bayi
karna dapat menimbulkan kematian pada bayi.
b.
Varises juga dapat menyebabkan perdarahan ketika varises tersebut pecah.
c.
Aneurisma pembuluh darah pada umbilikus, yaitu terjadi pelebaran pembuluh
darah setempat saja karna salah dalam proses perkembangan atau terjadi
kemunduran dinding pembuluh darah. Pada aneurisma, pembuluh darah menyebabkan pembuluh
darah rapuh dan mudah pecah.
3.
Robekan pembuluh darah abnormal
Pada kasus
robekan pembuluh darah umbilikus tanpa adanya trauma, hendaknya dipikirkan
kemungkinan adanya kelainan anatomi pembuluh darah seperti berikut ini :
a.
Pembuluh darah abdomen yang mudah pecah karena dindingnya tipis dan tidak
ada perlindungan jely wharton.
b.
Insersi velamentosa tali pusat, yaitu pecanya pembuluh darah pada
percabangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya plasenta. Umbilikus
dengan kelainan insersi ini sering terdapat pada kehamilan ganda.
c.
Plasenta multilobularis, perdarahan terjadi pada pembuluh darah yang
menghubungkan masing – masing lobus dengan jaringan plasenta karena bagian
tersebut sangat rapuh dan mudah peceah.
4.
Perdarahan akibat plasenta previa dan aprupsio plasenta
Perdarahan
akibat placenta previa dan abrupsio plasenta dapat membahayakan bayi. Plasenta
previa cendrung menyebabkan anemia, sedangkan pada kasus abrupsio plasenta
lebih sering mengakibatkan kematian intrauterin karena dapat terjadi anoreksia.
Lakukan pengamatan plasenta dengan teliti untuk menentukan adanya perdarahan
pada bayi baru lahir dan lakukan pemeriksaan hemoglobin secara berkala pada
bayi barui lahir dengan kelainan placenta atau dengan SC.
2.3 Gejala perdarahan tali pusat
- Ikatan tali pusat lepas atau klem pada tali pusat lepas tapi masih menempel pada tali pusat.
- Kulit di sekitar tali pusat memerah dan lecet.
- Ada cairan yang keluar dari tali pusat. Cairan tersebut bisa berwarna kuning, hijau, atau darah.
- Timbul sisik di sekitar atau pada tali pusat.
2.4 Faktor Resiko
Faktor-faktor
yang mempengaruhi timbulnya PDVK antara lain ibu yang selama kehamilan
mengkonsumsi obat-obatan yang mengganggu metabolisme vitamin K seperti, obat
antikoagulan oral (warfarin), obat-obat antikonvulsan (fenobarbital, fenitoin,
karbamazepin), obat-obat antituberkulosis (INH, rifampicin), sintesis vitamin K
yang kurang oleh bakteri usus (pemakaian antibiotik, khususnya pada bayi kurang
bulan), gangguan fungsi hati (kolestasis), kurangnya asupan vitamin K dapat
terjadi pada bayi yang mendapat ASI eksklusif, karena ASI memiliki kandungan
vitamin K yang rendah yaitu <20 ug/L bila dibandingkan dengan susu sapi yang
memiliki kandungan vitamin K 3 kali lipat lebih banyak (60 ug/L). Selain itu
asupan vitamin K yang kurang juga disebabkan sindrom malabsorpsi dan diare
kronik.
2.5 Penatalaksanaan
Perdarahan Tali Pusat
1.
Penanganan disesuaikan dengan penyebab dari perdarahan
tali pusat yang terjadi.
2.
Untuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan
pencegahan infeksi pada tali pusat.
a.
Jaga agar tali pusat tetap kering setiap saat. Kenakan
popok di bawah tali pusat.
b.
Biarkan tali pusat terbuka, tidak tertutup pakaian bayi
sesering mungkin.
c.
Bersihkan area di sekitar tali pusat. Lakukan setiap kali
Anda mengganti popok. Gunakan kapas atau cotton bud dan cairan alkohol 70% yang
dapat dibeli di apotek.
d.
Angkat tali pusat dan bersihkan tepat pada area
bertemunya pangkal tali pusat dan tubuh. Tidak perlu takut hal ini akan
menyakiti bayi Anda. Alkohol yang digunakan tidak menyengat. Bayi akan menangis
karena alkohol terasa dingin. Membersihkan tali pusat dengan alkohol dapat
membantu mencegah terjadinya infeksi. Hal ini juga akan mempercepat pengeringan
dan pelepasan tali pusat.
e.
Jangan basahi tali pusat sampai tidak terjadi pendarahan
lagi. Tali pusat akan terlepas, dimana seharusnya tali pusat aka terlepas dalam
waktu 1-2 minggu. Tapi, yang perlu diingat adalah jangan menarik tali pusat,
walaupun sudah terlepas setengah bagian.
f.
Hindari penggunaan bedak atau losion di sekitar atau pada
tali pusat.
3.
Segera lakukan inform consent dan inform choise pada
keluarga pasien untuk dilakukan rujukan. Hal ini dilakukan bila terjadi gejala
berikut:
a.
Tali pusat belum terlepas dalam waktu 3 minggu.
b.
Klem pada pangkal tali pusat terlepas.
d.
Timbul garis merah pada kulit di sekitar tali pusat.
e.
Bayi menderita demam.
f.
Adanya pembengkakan atau kemerah-merahan di sekitar tali
pusat.
g.
Timbul bau yang tidak enak di sekitar tali pusat.
h.
Timbulnya bintil-bintil atau kulit melepuh di sekitar
tali pusat.
i.
Terjadi pendarahan yang berlebihan pada tali pusat.
Pendarahan melebihi ukuran luasan uang logam.
j.
Pendarahan pada tali pusat tidak berhenti walaupun sudah
di tekan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR Ny “W” UMUR 1 HARI
PERDARAHAN TALI PUSAT
DI RUANG “P” RSUD “K”
DI RUANG “P” RSUD “K”
PENGKAJIAN
Tanggal
: 02 Desember 2013
Jam
: 12.05 WIB
Tempat : Di Ruang “P”
Tempat : Di Ruang “P”
A. DATA SUBYEKTIF
Identitas
Nama bayi : Bayi Ny W
Umur bayi : 1 hari
Tanggal/Jam/Lahir : 01 Desember 2013 jam : 09.05 WIB.
Jenis kelamin : perempuan
Anak ke : 1
No.Reg : 059442
Berat badan : 2640 gram
Panjang badan : 47 cm
Umur bayi : 1 hari
Tanggal/Jam/Lahir : 01 Desember 2013 jam : 09.05 WIB.
Jenis kelamin : perempuan
Anak ke : 1
No.Reg : 059442
Berat badan : 2640 gram
Panjang badan : 47 cm
Nama Ibu : Ny W
Umur : 21 th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : RT/RW 27/29 Ds. “H”, Kec. “G”, Kab. “C”
Umur : 21 th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : RT/RW 27/29 Ds. “H”, Kec. “G”, Kab. “C”
Nama Ayah : Tn J
Umur : 29 th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : RT/RW 27/29 Ds. “H”, Kec. “G”, Kab. “C”
Umur : 29 th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : RT/RW 27/29 Ds. “H”, Kec. “G”, Kab. “C”
Keluhan Utama
Ibu mengatakan
bayinya mengalami perdarahan pada tali pusat sejak tadi pagi Jam 06.30 WI B
Riwayat Penyakit
Kehamilan
- Perdarahan : Tidak ada
- Pre-eklamsi : Tidak ada
- Eklampsia : Tidak ada
- Penyakit kelamin : Tidak ada
- Lain-lain : Tidak ada
- Pre-eklamsi : Tidak ada
- Eklampsia : Tidak ada
- Penyakit kelamin : Tidak ada
- Lain-lain : Tidak ada
Kebiasaan Waktu Hamil
a. Pola Nutrisi
a. Pola Nutrisi
Sebelum Hamil
Makan
:
3x sehari porsi sedang (nasi, lauk, sayur kadang buah-buahan)
Minum
: 5-7 gelas/hari (air putih, teh)
Selama Hamil
Makan
: 3x sehari porsi sedang (nasi, lauk, sayur)
Minum
:
5-8 gelas/hari (air putih, teh)
b. Pola Aktivitas
Sebelum Hamil
Ibu biasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri
seperti menyapu, mencuci, dan memasak.
Selama Hamil
Selama Hamil
Ibu biasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri
tetapi tidak terlalu berat.
c. Pola Istirahat
Sebelum Hamil
Tidur siang :
jam 12.00-13.00 (+ 1 jam/hari)
Tidur malam : jam 21.00-04.00 (+ 7-8 jam/hari )
Selama Hamil
Tidur malam : jam 21.00-04.00 (+ 7-8 jam/hari )
Selama Hamil
Tidur siang
: jam 12.00-13.30 (+ 1-2 jam/hari)
Tidur malam : jam 21.00-04.30 (+ 7-8 jam/hari )
Tidur malam : jam 21.00-04.30 (+ 7-8 jam/hari )
d. Pola Eliminasi
Sebelum hamil
BAK 5x /hari, warna
kuning, bau khas
BAB 1x/hari, warna kuning, konsistensi lunak.
Selama hamil
BAB 1x/hari, warna kuning, konsistensi lunak.
Selama hamil
BAK 6-7x /hari, warna
kuning, bau khas
BAB 1x/hari, warna kuning, konsistensi lunak, bau khas
BAB 1x/hari, warna kuning, konsistensi lunak, bau khas
c. Riwayat Persalinan
Sekarang
1. Jenis persalinan
Spontan belakang
kepala.
2. Ditolong
oleh
Bidan
3. Lama persalinan
- Kala I :
12 jam
- Kala II : 2 jam
- Kala III : 10 Menit
- Kala II : 2 jam
- Kala III : 10 Menit
4. Pengeluaran pervaginam.
Darah
lendir : ada lochea rubra
Air
ketuban : pecah jam 11.10 WIB, warna
jernih, bau khas
Laserasi
/ robekan perineum : Tidak ada
Darah
:
Ada sekitar + 150 CC
5. Komplikasi persalinan.
Ibu :
Tidak ada
Bayi : Tidak ada
Bayi : Tidak ada
6. Keadaan Bayi Baru Lahir.
Nilai Apgar Skor :
8-9
Menit 1
Appeance (warna kulit) : 1
Pulse (Frek nadi) : 2
Grimace (ransangan) : 1
Activity (tonus otot) : 2
Respiration
(pernafasan) : 2
Menit 5
Appeance (warna kulit) : 2
Pulse (Frek nadi) : 2
Grimace (ransangan) : 1
Activity (tonus otot) : 2
Respiration
(pernafasan) : 2
7. Resusitasi
Penghisapan
lendir : Ya
Oksigen
:
Tidak
Terapi :
Penghangatan dengan lampu.
Keterangan
: Untuk
menghangatkan tubuh bayi sehingga bayi tidak hipotermi
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan Umum : Composmentis
Suhu : 36,8 0C
Pernafasan : 46 x/menit
Nadi : 120x/menit
Berat badan sekarang : 2640 gram
Panjang badan : 48 cm
Suhu : 36,8 0C
Pernafasan : 46 x/menit
Nadi : 120x/menit
Berat badan sekarang : 2640 gram
Panjang badan : 48 cm
2. Pemeriksaan khusus.
o Inspeksi
Kepala
: Simetris,Rambut
hitam,ada lanugo, kulit rambut bersih
Ubun-ubun
: Datar
Muka
: Simetris, Tidak ada
oadem, kemerahan pada mukanya
Mata
: Simetris,
Konjungtiva merah muda, sklera putih.
Telinga
: Simetris, tidak ada
serumen
Mulut
: Simetris, tidak ada
bibir sumbing.
Hidung
: Simetris, tidak ada
secret, tidak ada pernapasan cuping hidung
Leher
: Tidak ada tyroid,
tidak ada pembengkakan.
Dada
: Simetris, gerakan
rongga dada teratur, tidak ada tarikan intercostae
Abdomen
: Simetris, tidak kembung,
Tali pusat terbungkus kasa steril, terlihat perdarahan
Punggung
: Simetris, tidak ada sipina
bifida
Ekstremitas
: Jari-jari ekstremitas atas
dan bawah lengkap, tidak ada polydaktil, syndaktil, brakidaktyl, bentuk
ekstremitas kanan dan kiri simetris.
Genetalia : Terlihat Labia mayora
menutupi labia minora.
Anus
: Terdapat lubang
anus.
o Palpasi
Kepala
: Tidak ada benjolan,
UUB datar, UUK belum menutup
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe
o Reflek
Reflek moro : Ada
Reflek Rooting : Ada
Reflek Graphs/plantar : Ada
Reflek Sucking : Ada
Reflek Walking : Tidak ada
Reflek Rooting : Ada
Reflek Graphs/plantar : Ada
Reflek Sucking : Ada
Reflek Walking : Tidak ada
o Antropometri
Lingkar kepala
FO : 34 cm
MO : 35 cm
SOB : 32 cm
Lingkar dada : 32 cm
Lingkar lengan atas : 11 cm
Lingkar lengan atas : 11 cm
o Eliminasi
Miksi : Sudah, jam : 11.25 WIB
Meconium : Sudah, Warna : Hijau Kehitaman Tgl : 23 Mei 2011 , Jam :12.10 WIB
Meconium : Sudah, Warna : Hijau Kehitaman Tgl : 23 Mei 2011 , Jam :12.10 WIB
o Pemeriksaan Penunjang : -
C. ANALISIS
Bayi Ny. “W” 1 hari post partum dengan perdarahan
talipusat fisiologis
D. PENATALAKSANAAN
- Untuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan pencegahan infeksi pada tali pusat misalnya mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
- Melakukan observasi TTV
- Kenakan popok di bawah tali pusat, biarkan tali pusat terbuka, tidak tertutup pakaian bayi sesering mungkin.
- Angkat tali pusat dan bersihkan tepat pada area bertemunya pangkal tali pusat dan tubuh. Tidak perlu takut hal ini akan menyakiti bayi Anda.
- Bersihkan area di sekitar tali pusat. Lakukan setiap kali Anda mengganti popok. Bungkus tali pusat dengan kasa steril. Hal ini akan mempercepat pengeringan dan pelepasan tali pusat.
- Jaga agar tali pusat tetap kering setiap saat.
- Jangan basahi tali pusat sampai tidak terjadi pendarahan lagi. Tali pusat akan terlepas, dimana seharusnya tali pusat aka terlepas dalam waktu 1-2 minggu. Tapi, yang perlu diingat adalah jangan menarik tali pusat, walaupun sudah terlepas setengah bagian.
- Hindari penggunaan bedak atau losion di sekitar atau pada tali pusat.
9.
Memberikan kehangatan pada bayi dengan cara :
menggedong, memberi selimut, dan memberi penutup/topi pada kepala
menggedong, memberi selimut, dan memberi penutup/topi pada kepala
Ganti pakian yang basah dengan pakaian
kering
Ganti popok setiap BAK/BAB
Ganti popok setiap BAK/BAB
10. Menganjurkan
pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dan pemberian ASI sesering mungkin
agar bayi mendapatkan nutrisi yang cukup
Memberikan ASI setiap 2 jam sekali atau sesering mungkin
Memberikan ASI setiap 2 jam sekali atau sesering mungkin
- Melakukan konseling kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya BBL dengan kriteria kegawatan , seperti : Bayi tidak mau menetek, tampak lesu, pernapasan lambat, suhu naik, terjadi perdarahan/ keluar cairan berbau pada tali pusat.
- Segera lakukan inform consent dan inform choise pada keluarga pasien apabila dilakukan rujukan
- Menganjurkan ibu pergi ke tenaga kesehatan jika terjadi tanda-tanda bahaya pada BBL
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada
tanggal 2 Desember 2013 jam 12.00 WIB, dilakukan Asuhan Kebidanan pada pasien bayi baru lahir Ny.”W”, mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada suatu kasus, sehingga
dapat menerapkan teori secara alamiah kedalam bentuk Asuhan Kebidanan, mahasiswa juga memperoleh gambaran yang nyata dalam
melaksanakan Asuhan Kebidanan pada pasien dengan Pendarahan tali
pusat di ruang “P” RSUD “K”.
Didapatkan data subyektif yaitu Ibu
mengatakan bayinya mengalami perdarahan pada tali pusat sejak
tadi pagi Jam 06.30 WI B data obyektif : Keadaan Umum :
Composmentis Suhu : 36,8 0C, Pernafasan : 46 x/menit, Nadi : 120x/menit,
Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa bayi baru lahir
Ny ”W” dengan pendarahan pada tali pusat.
4.2
Saran
3.1.1 Bagi Penulis
Diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan, menerapkan pada permasalahan yang
didapat dari Asuhan Kebidanan
pada bayi baru lahir Ny. “W” dengan pendarahan pada tali pusat.
3.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan
dapat dijadikan
sebagai bahan referensi atau kepustakaan bagi yang membutuhkan serta
sebagai bahan acuan perbandingan dalam penanganan pada pasien Pendarahan tali
pusat
3.2.3
Bagi Lahan Praktik
Diharapkan
dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan acuan dalam memberikan
asuhan kepada pasien.
3.2.4
Bagi Klien
Diharapkan
klien mengetahui tentang pendarahan tali pusat dan memahami tentang
keadaan yang dialaminya dan klien bisa lebih kooperatif dengan tenaga kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Nani Lia
Dewi.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan
Anak Balita.Yogyakarta: Salemba Medika.
Pusdiknakes, 2003. Asuhan Bayi
Baru Lahir, Depkes RI. Jakarta: JHIPIEGO.
Waspodo,
Djoko.2009.Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal.Jakarta:
PT. Bina Sarwono Prawihardjo.
http://penel-bid.blogspot.com/2009/06/perdarahan-tali-pusat.html.
(tanggal akses : 01 Desember 2013)
http://ayurai.wordpress.com/2009/05/21/talipusat-umbillicus/
(tanggal akses : 11 01 Desember 2013)
http://rafifsafaalzena.blogspot.com/2010/11/pendarahan-pada-tali-pusat.html
(tanggal akses : 01 Desember 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar