MAKALAH
FAKTOR PSIKOLOGIS YANG
MEMPENGARUHI KEHAMILAN DARI SEGI SUPPORT KELUARGA, SUBSTANCE ABUSE DAN PARTNER ABUSE
TUGAS ASUHAN KEBIDANAN I
DOSEN : Mamiek Sumarmi, SST., M.Mkes.
DISUSUN OLEH :
KELAS FIBULA KELOMPOK 5
1.
EMYRENSIANA BALOK (1240100257)
2.
IRA SEPTI WULANDARI (1240100344)
3.
MARIA HENDRIKA FATIN (1240100286)
4.
UMNIATI HADI (1240100330)
5.
ZUYYINA AL-AIMMAH (1240100342)
PRODI DIII KEBIDANAN
AKADEMI KEBIDANAN WIYATA MITRA HUSADA
KERTOSONO – NGANJUK
2013
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan Dari Segi Support Keluarga, Substance Abuse Dan
Partner Abuse”
Makalah ini berisikan tentang faktor yang mempengaruhi psikologis yang terjadi pada Ibu Hamil dari segi Support Keluarga, Substance Abuse Dan Partner Abuse.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang faktor yang mempengaruhi psikologis yang terjadi pada Ibu Hamil dari segi Support Keluarga, Substance Abuse Dan Partner Abuse. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Nganjuk, 28 April 2013
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
ii
|
Halaman Judul .................................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 2
2.1 Support Keluarga .............................................................................................. 2
2.2 Substance
Abuse ............................................................................................... 4
2.3 Partner Abuse ................................................................................................... 5
BAB III
PENUTUP......................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 6
3.2 Saran ................................................................................................................. 6
DAFTAR
PUSTAKA ......................................................................................................
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan
sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti
setelah anak tersebut lahir. Perubahan status yang radikal ini dipertimbangkan
sebagai suatu krisis disertai periode tertentu untuk menjalani proses persiapan
psikologis yang secara normal sudah ada selama kehamilan dan mengalami puncaknya pada saat bayi lahir.
Secara umum, semua emosi
yang dirasakan oleh wanita hamil cukup labil. Ia dapat memiliki reaksi yang ekstrem dan susana
hatinya kerap berubah dengan cepat. Reaksi emosional dan persepsi mengenai
kehidupan juga dapat mengalami perubahan. Ia menjadi sangat sensitif dan
cenderung bereaksi berlebihan.
Seorang wanita hamil akan lebih terbuka terhadap dirinya sendiri dan suka berbagi
pengalaman kepada orang lain. Ia merenungkan mimpi tidurnya, angan-angannya,
fantasinya, dan arti kata-katanya, objek, peristiwa, konsep abstrak, seperti
kematian, kehidupan, keberhasilan, dan kebahagiaan. Ia dapat mengidentifikasi
bentuk-bentuk fisik yang berhubungan erat dengan masa usia subur atau
mencukupkan diri dengan kehidupan atau makanan.
Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses psikologis khusus yang
jelas, yang terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yang
sedang terjadi. Peristiwa dan proses psikologis ini dapat diidentifikasi pada
trimester ketiga dan pembagian trimester ini akan digunakan pada diskusi
berikut. Respons psikologis umum terhadap kehamilan yang baru saja dibahas dan
proses manapun peristiwa psikologis khusus lain dapat lain dapat terulang lagi.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara lain:
b.
Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi psikologisnya?
1.3
Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk:
b.
Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikologisnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Selain faktor fisik, hal-hal yang dapat berpengaruh pada wanita selama
kehamilan adalah faktor psikologis, karena adanya perubahan-perubahan psikis
yang terjadi pada wanita selama masa hamil. Beberapa faktor psikologis yang
dapat berpengaruh dalam kehamilan akan diuraikan di bawah ini.
2.1
Support Keluarga
Ibu
merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga
perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi
pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua
sehingga kehamilan dianggap suatu krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat
diikuti oleh stress dan kecemasan. Jika krisis tersebut tidak dapat dipecahkan
maka mengakibatkan timbulnya tingkah laku maladatif dalam anggota keluarga dan
kemungkinan terjadi perpecahan antara anggota keluarga. Kemampuan untuk
memecahkan krisis dengan sukses adalah kekuatan bagi keluarga untuk menciptakan
hubungan yang baik. (Rukiyah, Ai yeyeh, dkk. 2009 dalam Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis
yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land)
Tugas keluarga
yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang diakibatkan oleh
kehamilan dapat ditempuh dengan jalan : merencanakan dan mempersiapkan
kehadiran anak, mengumpulkan dan memberikan informasi bagaimana merawat dan
menjadi ibu atau ayah bagi bayi. (Rukiyah, Ai yeyeh, dkk. 2009 dalam Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis
yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land)
Sedangkan
dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan dapat berjalan lancar
antara lain: memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya; memberi
dukungan pada ibu untuk menerima dan mempersiapkan peran sebagai ibu,
memberikan dukungan pada ibu untuk menghilangkan rasa takut dan cemas terhadap
persalinan, memberi dukungan pada ibu untuk menciptakan ikatan yang kuat antara
ibu dan anak yang dikandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan yang
baik, menyiapkan keluarga lainnya untuk menerima kehadiran anggota keluarga
baru. (Rukiyah, Ai yeyeh, dkk. 2009 dalam Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis
yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land)
Dukungan
keluarga memegang peranan yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu,
karena selama hamil ibu mengalami perubahan fisik atau psikologis yang membuat
emosi ibu labil. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan
memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih
percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan
masa nifas.
Suami sebagai
orang yang paling sering mendampingi ibu hamil, tentunya juga memiliki pengaruh yang cukup dominan
terhadap keberhasilan kehamilan menuju persalinan yang aman. Fakta mengatakan
bahwa wanita yang mengikutsertakan pasangan selama kehamilan sangat kecil
gejala emosional dan fisik, sedikit kerja dan komplikasi pada anak dan
memudahkan persalinan (Grossman, dkk, 1980, May, 1982 dalam Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan,
Midwife’s Land),
untuk persiapan kelahiran, pasangan biasanya mencari informasi pada orang yang
mengetahui, memonitor dan merawat, misalnya bidan dan dokter (Patterson, 1990
dalam Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis
yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land).
Hal ini diyakini
karena ada dua kebutuhan utama yang ditunjukkkan wanita selama hamil yaitu
menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan
penerimaan pasangannya terhadap anaknya. Ada empat jenis dukungan yang dapat
diberikan suami sebagai calon ayah bagi anaknya antara lain: dukungan emosi
yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis kepada isterinya
dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka
terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu hamil, dukungan instrumental
yaitu dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan fisik ibu hamil
dengan bantuan keluarga lainnya, dukungan informasi yaitu dukungan suami
dalam memberikan informasi yang diperolehnya mengenai kehamilan, dukungan
penilaian yaitu memberikan keputusan yang
tepat untuk perawatan kehamilan isterinya. (Rukiyah, Ai yeyeh, dkk. 2009)
Setiap kehamilan
berkaitan dengan hubungan antar seluruh anggota keluarga. Pada kenyataannya
kehamilan pertama merupakan suatu bukti yang tidak dapat disangkal bahwa
seseorang telah cukup tua untuk mempunyai anak yang akan melahirkan seorang
cucu. Hampir semua kakek nenek merasa sangat gembira dengan kehadiran bayi baru
dan melampiaskan kegembiraannya dalam perilakunya sebagai orang tua sewaktu
anaknya masih bayi. Kakek nenek adalah ahli sejarah yang melanjutkan sejarahnya
pada keluarga dan menerapkan pada masa kini.sebagai orang yang memberi
pengalaman, sebagai contoh peran dan orang yang memberi dukungan. Penelitian
terbaru membuktikan pentingnya hubungan antara kakek nenek merupakan sumber
kekuatan keluarga. Dukungan mereka dapat memperkuat sistem keluarga dengan
memperluas dukungan dan asuhan.
Ibu multipara
dengan anak yang lebih besar harus mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk
membentuk hubungan dengan anak-anak. Ibu perlu mempersiapkan anak yang lebih
tua untuk kelahiran adiknya dan memulai proses perubahan peran dalam keluarga
dengan mengikutsertakan anak dalam kehamilan.
Inti dalam
support keluarga, siapapun yang berada didekat ibu hamil terutama keluarganya,
ia dituntut untuk bisa memberikan dukungan penuh dalam mempertahankan
kondisinya agar tetap dalam keadaan sehat, karena perlu diingat bahwa tidak
setiap ibu dalam masa kehamilannya dalam kondisi kehidupan sosial (terutama)
yang mendukung kehamilan itu. Dan disinilah bidan dituntut untuk dapat
memberikan informasi penting terhadap keluarga ibu hamil mengenai pentingnya
dukungan atau support keluarga terhadap kehamilan si ibu.
2.2
Substance Abuse
Pola psikoaktif dari penggunaan zat/bahan yang berisiko secara fisik bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya, dapat memberikan pengaruh juga sacara psikologis. Pengaruh psikologis tersebut dalam bentuk ketergantungan, kecanduan dan penyalahgunaan. Gejala-gejala gangguan psikologis akibat substance abuse antara lain: gangguan dalam sosialisasi, gelisah, sifat lekas marah, halusinasi, euphoria (ketagihan dan over dosis), paranoid, stress. (Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land)
Wanita
yang memakai obat – obatan tetap memprioritaskan agar dunia mereka tetap aman.
Mereka merahasiakannya, mengurangi jumlah pemakaiannya, dan mengambil sikap
agresif terutama bila mereka memandang tenaga kesehatan sebagai penghambat.
Maka dari itu tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan dirinya
sebagai teman atau pendamping yang dapat dijadikan tempat bersandar bagi
pasien(Husna Arinal, 2012, Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan,
Pelangi.
Jika
ibu tetap menggunakan obat – obatan setelah bayi lahir, resiko pada bayi akan
berlanjut. Bukan saja bayi lahir rentan secara biologis, tetapi mereka juga
harus menghadapi ibu yang memiliki masalah kesehatan dan emosional. Wanita ini
dicurigai tidak mampu memelihara hubungan dan mungkin tidak mampu merespons
terhadap kebutuhan bayi, terutama jika mereka menerima bayi yang secara medis
rapuh setelah dirawat dirumah sakit dalam jangka waktu lama(Husna Arinal, 2012, Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan,
Pelangi).
Banyak
wanita, yang secara kimiawi kecanduan merasa bersalah karena menggunakan
obat-obatan dan takut kalau bayi mereka akan diambil. Dengan persepsi yang
mereka miliki, bahwa dengan pemakaian obat dan alkohol pada wanita hamil dapat
mengubah kehidupan mereka. Hal ini berarti memberi suatu kehidupan yang utuh
kepada ibu dan bayinya dan mencegah bayi mengalami keterlambatan perkembangan,
retardasi, atau bahkan kematian(Husna
Arinal, 2012, Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan, Pelangi).
2.3
Partner Abuse
Merupakan
kekerasan/penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan ibu hamil dan sangat
berpengaruh terhadap proses kehamilan. Kekerasan tersebut dapat berupa
kekerasan emosional, seksual atau fisik, kekerasan seperti pemukulan,
penyiksaan dibebani kerja berat. Kekerasan psikologis, seperti tidak
diperhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab yang pasti, istri
menanggung beban keluarga, tingkah laku suami yang buruk (pemabuk, penjudi,
pemarah). (Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis
yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land)
Kekerasan
terhadap wanita dapat terjadi pada semua kebudayaan, pendidikan, ras, agama dan
latar belakang sosial ekonomi. Kekerasan terhadap wanita merupakan suatu bentuk
“kejantanan laki-laki” terhadap wanita. Seorang wanita bagaikan sebuah benda,
harta yang harus tunduk pada peraturan rumah tangga dan patut mendapatkan
kekerasan.
Wanita
yang mendapatkan kekerasan dalam rumah tangganya akan merasa harga dirinya
rendah, kurang percaya diri, terlihat cemas dan depresi, ketakutan terjadi
kekerasan berulang, ketakutan adanya ancaman pembalasan apabila dia
meninggalkan pasangan sehingga wanita harus terus tinggal di dalam rumah dan
terus berharap keadaan ideal akan terjadi pada keluarganya. (Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan,
Midwife’s Land)
Kejadian
ini akan terus berlangsung bahkan akan meningkat selama kehamilan. Pasangan
melakukan kekerasan biasanya pada bagian abdomen, dada dan genitalia, sehingga
ini akan mengakibatkan abortus, abruption plasenta, premature dan still
birth. Pelaku melakukan kekerasan tersebut dengan sadar berusaha mengakhiri
kehamilan karena merasa cemburu melihat istrinya hamil dan akan mempunyai anak.
(Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan,
Midwife’s Land)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada setiap
kehamilan ibu hamil pasti akan mengalami perubahan psikologis yang dipengaruhi
oleh support keluarga, substance
abuse dan partner abuse.
Ibu merupakan
salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga perubahan apapun
yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi pasangan baru,
kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga kehamilan
dianggap suatu krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti oleh stress
dan kecemasan.
Subtance abuse adalah pola psikoaktif
dari penggunaan zat/bahan yang berisiko secara fisik bagi kesehatan ibu hamil
dan janinnya, dapat memberikan pengaruh juga sacara psikologis. Pengaruh
psikologis tersebut dalam bentuk ketergantungan, kecanduan dan penyalahgunaan.
Partner abuse
merupakan kekerasan/penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan ibu hamil dan
sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan. Kekerasan tersebut dapat berupa
kekerasan emosional, seksual atau fisik, kekerasan seperti pemukulan,
penyiksaan dibebani kerja berat.
B.
Saran
Sebagai seorang bidan kita wajib mengetahui kondisi psikologis ibu hamil pertama dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi
psikologisnya. Karena Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses psikologis khusus yang
jelas, yang terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yang
sedang terjadi. Peristiwa dan proses psikologis ini dapat diidentifikasi pada
trimester ketiga.
Demikian makalah
ini kami susun, semoga dengan membaca makalah ini dapat dijadikan pedoman kita
dalam melangkah dan bisa menjaga akhlak terhadap diri sendiri. Apabila ada
kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Liana Merry, 2013, Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan, Midwife’s Land, http://merry-creations.blogspot.com/2013/02/faktor-psikologis-yang-mempengaruhi.html [diakses pada (26 April 2013)]
Husna Arinal, 2012, FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN, Pelangi, http://arinalhusna.blogspot.com/2012/04/faktor-psikologis-yang-mempengaruhi.html [diakses pada (26 April 2013)]
iii
iii
|