MAKALAH
PROSES DAN PRAKTIK
KEBIDANAN DALAM KEGIATAN ASUHAN KEBIDANAN
TUGAS KOMUNIKASI KONSELING
DOSEN : Dian Ayu Werdiningsih, SST
DISUSUN OLEH :
KELAS FIBULA KELOMPOK 5
1.
ALBINA LERO (1240100246)
2.
ARISMA ARIF
GUNITASARI (1240100248)
3.
EGGA AYU C. M (1240100255)
4.
EMELIANA
KLUNI (1240100347)
5.
EMYRENSIANA BALOK (1240100257)
6.
HUSNUL INDARIK (1240100269)
7.
RISMA FINANDITA (1240100314)
8.
TITIK MUCHLISIN (1240100326)
9.
UMNIATI HADI (1240100330)
10.
ZUYYINA AL-AIMMAH (1240100342)
PRODI DIII KEBIDANAN
AKADEMI KEBIDANAN WIYATA MITRA HUSADA
KERTOSONO – NGANJUK
2013
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Proses dan
Praktek Konseling dalam Pelayanan Kebidanan”
Diharapkan Makalah
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Proses dan Praktek Konseling
dalam Pelayanan Kebidanan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Nganjuk, Juni 2013
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman judul.............................................................................................. i
Kata pengantar ............................................................................................ ii
Daftar isi .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................... 1
1.3 Manfaat ......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 2
2.1
Pengertian ..................................................................................... 2
2.2
Tujuan Konseling .......................................................................... 2
2.3
Hal-hal yang perlu diperhatikan
bidan .......................................... 2
2.4
Teknik Konseling .......................................................................... 3
2.5
Langkah-langkah Konseling ......................................................... 4
2.6
Faktor Penghambat Konseling ...................................................... 5
2.7
Tujuan / Harapan dari pelayanan
konseling .................................. 6
2.8
Contoh Proses Konseling .............................................................. 6
BAB III PENUTUP ................................................................................... 10
3.1
Kesimpulan ................................................................................... 10
3.2
Saran ............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 11
iii
|
DAFTAR ISI
iii
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam praktek kebidanan, pemberian
asuhan kebidanan yang berkualitas sangat dibutuhkan. Kualitas kebidanan
ditentukan dengan cara bidan membina hubungan, baik sesama rekan sejawat
ataupun dengan orang yang diberi asuhan. Upaya meningkatkan kualitas pelayanan
kebidanan juga ditentukan oleh ketrampilan bidan untuk berkomunikasi secara
efektif dan melakukan konseling yang baik kepada klien.
Konseling merupakan proses pemberian
informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan
komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik
yang bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah
yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah
tersebut.
1.2 Tujuan
·
Untuk mengetahui pengertian dan
tujuan konseling
·
Untuk
mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan bidan dalam konseling
·
Untuk
mengetahui teknik konseling
·
Untuk
mengetahui langkah-langkah konseling
·
Untuk
mengetahui faktor penghambat konseling
·
Untuk
mengetahui tujuan / harapan dari pelayanan konseling
1.3 Manfaat
·
Pembaca dapat mengetahui pengertian
dan tujuan konseling
·
Pembaca dapat
mengetahui proses dan praktik konseling dalam asuhan kebidanan
·
Dapat dijadikan sebagai referensi penunjang untuk pembuatan makalah maupun
penelitian-penelitian selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Komunikasi Interpersonal adalah
interaksi yang dilakukan antara orang ke orang, dua arah, verbal dan non
verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu
atau antar individu di dalam kelompok kecil.
Konseling kebidanan adalah
pertolongan dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya komunikasi interaksi
yang mendalam, dan usaha bersama bidan dengan pemecahan masalah, pemenuhan
kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang lingkup
pelayanan kebidanan.
Konselor adalah orang yang memberi
nasehat, memberi arahan kepada orang lain (klien) untuk memecahkan masalahnya.
Sedangkan konseli adalah orang yang mencari (membutuhkan) advis atau nasehat.
2.2 Tujuan Konseling
Tujuan konseling meliputi:
1.
Mencapai kesehatan psikologi
yang positif.
2.
Memecahkan masalah meningkatkan
efektifitas pribadi individu.
3.
Membantu perubahan pada diri
individu yang bersangkutan.
4.
Membantu mengambil keputusan
secara tepat dan cermat.
5.
Adanya perubahan prilaku dari
yang tidak menguntungkan menjadi menguntungkan.
2.3 Hal-hal yang Harus
Diperhatikan Bidan
Hal-hal yang harus diperhatikan bidan sebagai konselor
adalah:
1.
Membentuk kesiapan konseling.
Faktor yang mempengaruhi kesiapan
konseling adalah motivasi memperoleh bantuan, pengetahuan klien tentang
konseling, kecakapan intelektual, tingkat tilikan terhadap masalah dan harapan
terhadap peran konselor.
Hambatan dalam
persiapan konseling adalah:
a.
Penolakan
b.
Situasi fisik
c.
Pengalaman konseling yang tidak
menyenangkan
d.
Pemahaman konseling kurang
e.
Pendekatan kurang
f.
Iklim penerimaan pada konseling
kurang.
Penyiapan klien
a.
Orientasi pra konseling
b.
Teknik survey terhadap masalah
klien
c.
Memberikan informasi pada klien
d.
Pembicaraan dengan berbagai
topic
e.
Menghubungi sumber-sumber
referal.
2.
Memperoleh informasi
Memperoleh Riwayat Kasus. Riwayat
kasus merupakan kumpulan informasi ssistematis tentang kehidupan sekarang dan
masa lalu. Riwayat kasus kebidanan, biasanya tercatat dalam rekam medis.
3.
Evaluasi psikodiagnostik
Psikodiagnostik meliputi pernyataan masalah klien,
perkiraan sebab-sebab kesulitan (kemungkinan teknik konseling dan perkiraan
hasil konseling).
2.4 Teknik Konseling
Teknik konseling ada 3 yaitu :
1.
Pendekatan authoritatian atau directive,
pusat dari keberhasilan konseling adalah dari konselor.
2.
Pendekatan non-directive atau
conseli centred, konseli diberikan kesempatan untuk memimpin proses konseling
dan memecahkan masalah sendiri.
3.
Pendekatan edetic, konselor
menggunakan cara yang baik sesuai dengan masalah konseli.
2.5 Langkah-langkah Konseling
Langkah-langkah konseling terbagi menjadi tiga bagian
yaitu:
1. Pendahuluan (Langkah Awal)
Merupakan langkah penting dalam proses konseling
kebidanan, keberhasilan langkah awal akan mempermudah langkah berikutnya dalam
proses konseling kebidanan. Pada langkah awal tugas bidan sebagai seorang
konselor adalah:
a.
Mengeksplorasi perasaan,
fantasi dan ketakutan sendiri
b.
Menganalisis kekuatan dan
kelemahan diri
c.
Menentukan alas an klien minta
pertolongan
d.
Membina rasa percaya (trust),
penerimaan dan melakukan komunikasi
e.
Membuat kontrak bersama
f.
Mengeksplorasi pikiran,
perasaan dan perbuatan klien
g.
Mengidentifikasi masalah klien
h.
Merumuskan tujuan bersama klien
2. Bagian Inti/ Pokok (Langkah
Inti)
Bagian ini mencakup kegiatan mencari jalan keluar,
memilih salah satu jalan keluar dan melaksanakan jalan keluar tersebut. Langkah
ini menentukan apakah bantuan yang diberikan benar-benar sesuai dengan
kebutuhan klien dan apakah konseling berhasil dengan baik. Tugas bidan pada
langkah inti adalah sebagai berikut:
a.
Mengeksplorasi stressor yang
tepat
b.
Mendukung perkembangan
kesadaran diri klien dan pemakaian koping mekanisme yang konstruktif
c.
Mengatasi penolakan perilaku
maladaptive
d.
Memberikan beberapa alternatif
yang dipilih klien
e.
Merencanakan tindak lanjut dari
alternative pilihan
3. Bagian Akhir (Langkah
Akhir)
Merupakan kegaitan akhir dari konseling yang meliputi
pengumpulan dari seluruh aspek kegiatan. Langkah ini merupakan langkah
penutupan dari pertemuan dan penetapan untuk pertemuan berikutnya. Tugas bidan
pada langkah akhir adalah:
a.
Menciptakan realitas perpisahan
b.
Membicarakan proses terapi dan
pencapaian tujuan
c.
Saling mengeksplorasi perasaan,
penolakan (kehilangan), sedih, marah dan perilaku lain.
d.
Mengevaluasi kegiatan dan tujuan
konseling
e.
Apabila masih diperlukan,
melakukan rencana tindak lanjut dengan membuat kontrak untuk pertemuan
berikutnya.
2.6 Faktor Penghambat
Konseling
1.
Faktor individual
Keterikatan budaya merupakan faktor individual yang
dibawa seseorang dalam melakukan interaksi. Orientasi ini merupakan gabungan
dari:
a.
Faktor fisik atau kepekaan
panca indera, usia dan seks
b.
Sudut pandang terhadap
nilai-nilai
c.
Faktor sosial pada sejarah
keluarga dan relasi, jaringan sosial, peran dalam masyarakat, status social
d.
Bahasa
2.
Faktor yang berkaitan dengan
interaksi, antara lain:
a.
Tujuan dan harapan terhadap
komunikasi
b.
Sikap terhadap interaksi
c.
Pembawaan diri terhadap orang
lain
d.
Sejarah hubungan.
3.
Faktor situasional
4.
Kompetensi dalam melakukan
percakapan
Komunikasi dikatakan efektif bila ada sikap perilaku kompeten dari kedua belah
pihak. Keadaan yang dapat menyebabkan putusnya komunikasi adalah:
a. Kegagalan informasi penting
b. Perpindahan topik bicara
c. Komunikasi idak lancar
d. Salah pengertian.
2.7 Tujuan / Harapan dari Pelayanan
Konseling
Tujuan/ harapan dari pelayanan konseling yang telah
dilakukan adalah:
1.
Peningkatan kemampuan klien
dalam upaya mengenal masalah, merumuskan alternatif pemecahan masalah, dan
manilai hasil tindakan secara tepat dan cermat.
2.
Klien memiliki pengalaman dalam
menghadapi masalah dan pelaksanaan pemecahan masalah kesehatan.
3.
Adanya kemandirian dalam
pemecahan masalah.
2.8 CONTOH PROSES KONSELING
Klien : Selamat
pagi, ibu Bidan !!
bidan : Selamat
pagi, ada sesuatu yang dapat saya bantu ?
Klien : Ya Ibu, saya sekarang dalam
keadaan hamil 3 bulan, setiap hari merasa mual dan ingin muntah, tidak suka
makan, rasanya badan saya tidak enak dan jengkel karena memakai pakaian menjadi
tidak rapi.
Bidan : Ibu,
sudah hamil bulan merasa mual dan ada kejengkelan terhadap perubahan fisik ibu
!
Klien : Ya
Bu..
Bidan : Sudah berapa lama ibu menikah ? dan
apakah ibu sudah berkeinginan untuk mempunyai anak ?
Klien : Saya menikah sudah satu tahun dan
memang ingin mempunyai anak..
Bidan : Oohh jadi ibu ingin punya anak kan ?
Klien : Ya Bu ..
Bidan : Sebentar ya Bu, Saya ukur tekanan
darah ibu, permisi ya Bu .. (sambil menggulung lengan baju ibu hamil).
Bagaimana perasaan ibu dengan kehamilan ini (sambil mengukur tekanan darah
ibu).
Klien : Senang sekali Ibu, apalagi ini
adalah anak pertama saya (sambil tersenyum).
Bidan : Pasti keluarga ibu juga senang ya
bu, darah ibu normal
Klien : Berapa Ibu Bidan
Bidan : 120/ 80 mmHg
Klien : Jadi Ibu Bidan, bagaimana
kehamilan saya ini ?
Bidan : Begini Bu, kehamilan ibu merupakan
suatu proses dari pembuahan (konsepsi) sampai kelahiran janin biasanya 9 bulan
7 hari dan juga kehamilan Ibu merupakan proses alamiah (normal) dan bukan
proses abnormal tetapi kondisi normal dapat menjadi abnormal.
Klien : Bagaimana dengan kondisi umur
kehamilan saya yang sekarang ?
Bidan : Pada umumnya ibu hamil pada
kehamilan 3 bulan seperti ibu akan mengalami perubahan fisik seperti yang ibu
katakan tadi, mual dan ingin muntah, nanti ibu juga enggan makan dan mengidam,
dan juga ada perubahan pada payudara ibu, seperti payudara lebih besar dari
biasanya, terasa penuh, berat, nyeri kalau ditekan. Areola hitam. Ibu juga akan
merasa letih dan merasa ngantuk, dan akan sering BAK dan perut ibu akan terasa
panas, dan perut ibu akan terasa kembung dan perih
Klien : Jadi, apakah hal-hal yang harus
saya lakukan ibu bidan untuk membantu mengurangi masalah atau perubahan fisik
yang saya alami ?
Bidan : Ada Bu ........! kalau ibu mual muntah, ibu
dapat melakukan tindakan seperti makan makanan kaya protein dan karbohidrat seperti
nasi putih secukupnya, tetapi kalau ibu kurang selera makan nasi putih, ibu
bisa menggantinya dengan makanan bubur beras, cracckers, dan juga ibu memakan
daging-dagingan atau telur ayam dan ibu juga harus banyak minum, dan minuman
yang mau ibu minum tergantung selera ibu, bisa sop, susu, koktail dan
sebagainya yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah ibu. Tetapi kalau ibu
merasa lebih mual dengan mengomsumsi cairan tadi, ibu bisa ganti dengan makanan
padat dengan kandungan air yang lebih tinggi seperti buah, sayuran (selada,
melon, jeruk). Dan ibu harus menghindari pandangan, aroma, dan rasa makanan
yang membuat ibu merasa mual. Ibu bisa makan lebih sering meskipun belum merasa
lapar karena bila lambung kosong, asam lambung akan menyebabkan iritasi. Menyikat
gigi dengan pasta gigi yang tidak menyebabkan mual, setiap habis mual kumur
dengan obat kumur yang tidak menyebabkan muntah, kalau ibu enggan makan, ibu
perlu mengganti makanan dengan yang ibu sukai. Dan perubahan pada payudara ibu
itu terjadi pada semua wanita hamil karena bertujuan menyiapkan ibu untuk
memberi makan bayi ibu kelak bila lahir. Karena itu, ibu harus menggunakan bra
yang menyokong payudara sehingga mengurangi kecendrungan mengendur. Bila ibu
merasa letih, ibu perlu banyak beristirahat atau tidak banyak bekerja dan soal
ibu yang sering BAK, itu wajar pada ibu hamil seperti ibu tapi ibu bisa
mengurangi dengan cara memiringkan tubuh kedepan pada saat ibu BAK, dan juga
ibu membatasi minum mulaim pukul 4 sore.tetapi jangan melampaui batas kebutuhan
ibu.
Klien : Selain yang ibu jelaskab tadi,
apakah masih ada yang harus saya perhatikan untuk menjaga kehamilan saya ini bu
bidan?
Bidan : (tersenyum), masih ada..
Klien : Apa hubungannya bu meroko dengan
hamil
Bidan : Kalau ibu merokok akan meyebabkan
bayi lahir prematur, cacat bahkan bisa keguguran
Klien : Oooh... seperti itu ya bu bidan
Bidan : selain itu ibu harus menjaga
kebersihan diri ibu, istitahat yang cukup, bekerja jangan terlalu
berat,melakukan perawatan payudara, pakaian ibu jangan terlalu berat
Klien : Untuk apakah saya harus melakukan
perawatan payudara, bu bidan?
Bidan : Begini bu..sebagian besar wanita
hamil putingsusunya tidak menonjol, pada saat ibu tersebut relah melahirkan ,
bayinya susah minum ASI si ibu. Oleh sebab itu harus dilakukan perawatan
payudara agar puting susu ibu menonjol dan bisa mengeluarkan ASI nantinya
Klien : Terima kasih ya bu bidan atas
penjelasannya
Bidan : Sama-sama bu, semoga ibu sehat
selalu dan jikalau ada keluhan atau masalah ibu jangan lupa untuk
memeriksakannya, ya
Klien : Ibu bidan saya akan melaksanakan
nasehat-nasehat bu bidan,karena ini menyangkut kesehatan saya dan bayi saya
.apapun akan saya lakukan untuk anak saya yang pertama ini
Bidan : Bagus bu, saya senang
mendengarkannya ingat ya bu, ibu harus banyak istirahat dan makan makanan yang
bergizi
Klien : BAIK bu bidan permisi ya
Bidan : Hati-hati ya Bu...!!!
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi dan
konseling sangat berperan penting dlam asuhan kebidanan, dimana bidaan harus
berperan dalam rencana asuhan kebidanan.
Komunikasi Interpersonal adalah
interaksi yang dilakukan antara orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal.
Konseling kebidanan
adalah pertolongan dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya komunikasi
interaksi yang mendalam, dan usaha bersama bidan dengan pemecahan masalah,
pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang
lingkup pelayanan kebidanan , selain iu bidan juga sebagai konselor yang
berperan yang memberi nasehat, memberi arahan kepada orang lain (klien) untuk
memecahkan masalahnya. Sedangkan konseli adalah orang
yang mencari (membutuhkan) advis atau nasehat. Dimana komunikasi dan konseling harus sesuai dengan rencana yang di
progamkan , agar tujuan asuhan kebidanan dapat berjalan dan berkembang dengan
baik.
3.2 Saran
Sebagai seorang bidan harus mempunyai komunikasi
yang baeg, baik didalam lingkungan sendiri maupun lingkungan masyarat,
selain itu bidan juga harus harus menjadi konselor di masyarakat dalam memenuhi
permasalahan permasalahn yang sering kali timbul di masyarakat. Bidan tokoh
utama di masyarkat yang menjadi sorotan di kalangan masyakat.
Demikian makalah ini kami susun,
semoga dengan membaca makalah ini dapat dijadikan pedoman kita dalam melangkah
dan bisa menjaga akhlak terhadap diri sendiri. Apabila ada kekurangan dalam
penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya
DAFTAR PUSTAKA
Istiqomah, 2010, PROSES DAN
PRAKTEK KIP/K DALAM PELAYANAN KEBIDANAN, Midwifery, http://materibidan.blogspot.com/2010/05/proses-dan-praktek-kipk-dalam-pelayanan.html
[diakses pada (06 Juni 2013)]
Bencoolen Rafless, 2011, Makalah
Proses dan Praktik Kebidanan dalam Asuhan Kebidanan, Bahan Kuliah dan Makalah, http://networkedblogs.com/ixUG4
[diakses pada (06 Juni 2013)]
Komunikasi dikatakan efektif bila ada sikap perilaku kompeten dari kedua belah pihak. Keadaan yang dapat menyebabkan putusnya komunikasi adalah:
a. Kegagalan informasi penting
b. Perpindahan topik bicara
c. Komunikasi idak lancar
d. Salah pengertian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar