MAKALAH
INDIKATOR
STATUS KESEHATAN WANITA
TERHADAP
TINGKAT KESUBURAN
TUGAS KESEHATAN REPRODUKSI
DOSEN PEMBIMBING : Elok Sari Dewi, SST
DISUSUN OLEH :
KELAS FIBULA KELOMPOK 5
1.
HUSNUL INDARIK (1240100269)
2.
IRA SEPTI WULANDARI (1240100344)
3.
LAILATUR ROCHMAN (1240100280)
4.
TITIK MUCHLISIN (1240100326)
5.
UMNIATI HADI (1240100330)
6.
DESI WULANDARI (1240100346)
PRODI DIII KEBIDANAN
AKADEMI KEBIDANAN WIYATA MITRA HUSADA
KERTOSONO – NGANJUK
2013
TINGKAT KESUBURAN
1.
PENGERTIAN
Tingkat
kesuburan seseorang memegang peranan yang sangat penting bagi pria dan wanita
yang akan atau sudah berumah tangga. Hal ini di maksudkan agar pasangan suami
isteri dapat menjaga keharmonisan rumah tangganya dan mereka juga bisa
meneruskan generasi mereka, yaitu menghasilkan seorang anak. Lebih dari
80% pasangan suami isteri yang mengalami
gangguan kesuburan dan ini banyak sekali terjadi pada negara yang sedang
berkembang. 7-15% diantaranya masih tergolong ke dalam usia 15 - 40 tahun
dengan rating tertinggi dialami oleh para wanita sebesar 40% sampai dengan 60%.
http://ryna-saeby.blogspot.com/2012/04/makalah-tingkat-kesuburan.html
2.
PENYEBAB
- Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada pria
·
Kelainan Genetik
Meskipun amat
jarang, ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh kelainan genetik seperti
cystic fibrosis. Gangguan genetik meliputi kelainan pada kromosom seks, yang
terjadi pada sindrom Klinefelter.
·
Gangguan
Hormonal
Gangguan hormonal
yang terjadi dapat menghalangi produksi sperma. Untuk merangsang testis
menghasilkan sperma, dibutuhkan hormon yang dihasillkan oleh kelenjar ptituari.
Bila hormon tersebut tidak ada, atau jumlahnya menurun dalam jumlah yang
signifikan maka sudah barang tentu kinerja testis tidak akan sempurna.
·
Varikokel
Adalah
terjadinya pelebaran Pembuluh Darah Vena di sekitar Buah Zakar. Hal ini
biasanya terindikasikan dengan adanya benjolan pada bagian atas buah zakar dan
biasanya terjadi pada sebelah kiri.
·
Sumbatan Saluran
Sperma
Biasanya
disebabkan bawaan lahir karena tidak terbentuknya sebagian saluran
sperma. Selain itu infeksi juga dapat menyebabkan terjadinya sumbatan saluran
sperma. Infeksi pada saluran reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri melalui
penyakit menular seksual. Jika memang disebabkan karena infeksi bakteri mungkin
akan terjadi sumbatan akibat perlekatan dari saluran reproduksi pria.
·
Impotensi
Agar bisa tegak,
penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah
(misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa
terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang
menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis. Kerusakan saraf yang
menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
·
Kebiasaan
Merokok
Merokok dapat
menambah risiko kemandulan dan disfungsi ereksi pada pria. Nikotin membuat
darah mengental sehingga tidak bisa beredar dengan lancar, termasuk di pembuluh
darah alat kelamin. Akibatnya, muncul gangguan seksual seperti ejakulasi dini,
ereksi tidak sempurna, bahkan impotensi.
·
Kebiasaan Minum
Beralkohol
Alkohol dalam
jumlah besar dapat menurunkan kadar hormon testoteron sehingga mengganggu
produksi sperma.
·
Pengaruh Radiasi
Radiasi akan
memberikan efek negatif terhadap konsentrasi dan kualitas sperma. Selain itu
sperma yang terkena pengaruh radiasi akan memiliki gerakan berenang yang kurang
baik yang akan mengurangi kesempatan untuk pembuahan.
·
Pengaruh Obat
Beberapa jenis
obat bisa mempengaruhi tingkat kesuburan. Obat-obatan seperti antibiotika,
pereda rasa sakit, obat penenang, dan obat hormonal dapat menurunkan tingkat
kesuburan pria.
- Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada wanita
·
Sumbatan pada
saluran telur
Sumbatan saluran
telur disebabkan antara lain adanya perlengketan pada sekitar saluran telur,
hal ini sebagai akibat dari pernah terkena IMS dan radang panggul sehingga
menghambat pertemuan sel telur dengan sperma.
·
Endometriosis
Yaitu sel
selaput lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya, yaitu di
indung telur. Hal ini dapat menimbulkan perlengketan pada sekitar saluran telur
atau pada organ reproduksi lainnya.
·
Kelainan lendir
leher rahim
ü terlalu pekat, yang dapat menghambat laju gerakan
sperma
ü terlalu asam, yang dapat mematikan sperma.
·
Berat Badan
Tidak Seimbang
Berat badan yang
tidak seimbang dapat mengganggu kesuburan perempuan, karena tubuh memerlukan
17% dari lemak tubuh di awal masa siklus haid, dan 22% di sepanjang siklus
haid. Lemak tubuh mengandung enzim aromatase yang dibutuhkan untuk memproduksi
hormon estrogen. Jadi, jika persediaan lemak dalam tubuh tidak memadai, akan
memberikan andil besar terhadap ketidaksuburan.
·
Faktor Usia
Usia berpengaruh
terhadap masa reproduksi, artinya selam masih haid teratur kemungkinan ia masih
bisa hamil. Penelitian menunjukkan potensi wanita untuk hamil menurun setelah
usia 25 tahun dan menurun drastis pada usia di atas 38 tahun (Kasdu,2002). Hal
ini juga berlaku pada pria meskipun pria tetap dapat menghasilkan sel sperma
sampai usia 50 tahun. Hasil penelitian menunjukkan hanya sepertiga pria berumur
di atas 40 tahun yang mampu menghamili istrinya dalam waktu 6 bulan di banding
pria yang berumur di bawah 25 tahun. Pada wanita, begitu masuk usia 35 tahun,
kesuburan akan menurun dan semakin menurun drastis di usia 37 tahun sampai
akhirnya masuk ke masa menopause di atas 40-45 tahunan. Cadangan sel telur akan
terus berkurang setup kali wanita mengalami menstruasi dan lama-kelamaan akan
habis saat menopouse. Sebaliknya, usia tidak membatasi tingkat kesuburan pria
dimana “pabrik sperma” akan terus memproduksi sel-sel sperma selama anatominya
normal.
·
Gaya Hidup Yang
Penuh Stres
Gaya hidup
ternyata pegang peran besar dalam menyumbang angka kejadian infertilitas, yakni
sebesar 15-20%. Gaya hidup yang serbacepat dan kompetitif dewasa ini rentan
membuat seseorang terkena stres. Padahal kondisi jiwa yang penuh gejolak bisa
menyebabkan gangguan ovulasi, gangguan spermatogenesis, spasme tuba fallopi,
dan menurunnya frekuensi hubungan suami istri
·
Kelainan Mulut
Rahim
Normalnya, mulut
rahim mengarah ke depan (antefleksi), sehingga berhadapan langsung dengan
dinding belakang vagina. Kondisi inilah yang memungkinkan spermatozoa sampai ke
dalam saluran mulut rahim yang menghubungkan antara vagina dan rongga rahim.
Penyimpangan dari posisi normalnya, seperti retrofleksi (posisi rahim menghadap
ke belakang), bisa menghambat terjadinya kehamilan.
·
Kelainan Rahim
Adanya
kelainan rongga rahim karena perlengketan, mioma atau polip; peradangan
endometrium dan gangguan kontraksi rahim, dapat mengganggu transportasi
spermatozoa. Kalaupun sampai terjadi kehamilan biasanya kehamilan tersebut akan
berakhir sebelum waktunya.
3.
TINGKAT
KESUBURAN MANUSIA
- Fertilitas
Fertilitas
adalah kemampuan istri menjadi hamil dan
melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya. http://wahidahrusliana.blogspot.com/2012/11/makalah-tingkat-kesuburan.html
- Infertilitas
·
Pengertian
Infertilitas
adalah suatu keadaan pasangan suami istri yang ingin mempunyai anak tetapi
tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut karena adanya masalah kesehatan
reproduksi baik pada suami atau istri. http://wahidahrusliana.blogspot.com/2012/11/makalah-tingkat-kesuburan.html
·
Pembagian
infertilitas
1.
Infertilitas
primer
Infertilitas
primer adalah pasangan usia subur yang telah melakukan hubungan suami istri
teratur 2-3 kali semingggu tanpa memakai alat kontrasepsi selama 1 tahun tetapi
belum terjadi kehamilan juga.
2.
Infertilitas
Sekunder
Infertilitas
sekunder adalah pasangan usia subur yang telah punya anak dan sudah tidak
menggunakan alat kontrasepsi serta melakukan hubungan suami istri teratur 2 – 3
kali tetapi belum hamil juga.
·
Infertilitas
menurut WHO
a.
Infertilitas
primer adalah pasangan suami istri yang belum pernah hamil meskipun senggama
dilakukan tanpa perlindungan apapun untuk waktu sekurang-kurangnya 1 tahun.
b.
Infertilitas
sekunder adalah pasangan suami istri yang pernah hamil tetapi kemudian tidak
mampu hamil lagi dalam waktu 12 bulan meskipun senggama tanpa perlindungan
apapun.
c.
Subvertilitas
atau subvekunditas adalah kesukaran untuk menjadi hamil yang mungkin disebabkan
oleh vekunditas yang menurun pasangan suami istri.
d.
Sterilitas
adalah ketidakmampuan yang lengkap dan permanen untuk menjadi hamil atau
menghamili meskipun telah diberi terapi.
e.
Tanpa anak atau
chillessness adalah pasangan suami istri yang tidak pernah menghasilkan anak
yang mungkin disebabkan oleh vekunditas, kontrasepsi, dan abortus.
4. TINGKAT
KESUBURAN WANITA
ü Fungsi
hormonal
Hormon-hormon
saat menstruasi yang menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan yang
dapat dilihat melalui beberapa indikator klinis seperti, perubahan suhu basal
tubuh, perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks), perubahan pada serviks,
panjangnya siklus menstruasi (metode kalender) dan indikator minor kesuburan
seperti nyeri perut dan perubahan payudara.
ü Kesehatan
ovarium
ü Usia
juga sangat mempengaruhi kesuburan wani
·
Tingkat kesuburan paling tinggi
terjadi pada usia 8 tahun
·
Menurun 5-10 persen pada
rentang usia 30-35 tahu
·
Menurun lagi 30 persen jika telah
menapaki usia 3 tahun.
·
Menurun hingga 50 persen ketika
berusia 40 tahu atas dan berhenti secara total pada masa menopause
5.
PERKEMBANGAN
MASALAH INFERTILITAS HINGGA SAAT INI
Masalah
kesuburan dipengaruhi oleh budaya dan dapat mempengaruhi populasi suatu negara.
Selain itu tingkat kesuburan masyarakat juga mempengaruhi kesehatan reproduksi
yang merupakan bagian penting dan merupakan upaya paling utama dalam
mencapai kehidupan yang berkualitas karena kesehatan reproduksi merupakan
refleksi dari kesehatan konsepsi, kesehatan anak, remaja dan masa dewasa,
dengan demikian kesehatan reproduksi menentukan kesehatan wanita dan pria serta
generasi selanjutnya.
Infertilitas
merupakan suatu krisis dalam kehidupan yang akan berpengaruh terhadap berbagai
aspek kehidupan seseorang. Sangat menusiawi dan normal apabila pasangan
infertilitas mempunyai perasaan yang berpengaruh tehadap kepercayaan diri dan
citra diri. Lebih parah lagi menurut the national infertility asosiation
menyebutkan beberapa gejala yang dapat terjadi antara lain, timbul perasaan
sedih, depresi atau putus asa lebih dari 2 minggu. Ada perubahan segnifikan
dalam selera makan, sulit tidur atau lebih banyak dari biasanya dan ketika
bangun badan tetap merasa lelah. Merasa khawatir dan curiga sepanjang waktu,
kehilangan ketertarikan dalam hoby. Mengalami masalah den gan konsentrasi,
merasa mudah marah atau sulit mengambil keputusan. Merasa tidak berguna,
frustasi dan berfikir lebih baik mati, kehilangan nafsu seksual dan lebih
senang menyendiri daripada bersama dengan temen-temen dan keluarga.
Masalah
ketidaksuburan atau infertilitas merupakan masalah yang cukup sensitif bagi
pasangan suami istri. Bahkan beberapa kasus berujung pada perceraian. Sepertinya
sudah terbiasa , bila suatu pasangan infertil maka perempuanlah yang paling di
curigai, bahkan di vonis sebagai penyebabnya. Namun hal ini merupakan anggapan
yang keliru, karena kemungkinan ketidaksuburan bisa datang suami, istri atau
kedua belah pihak secara bersamaan. Infertilitas yang disebabkan oleh istri
sebesar 35%, faktor suami 35%. Faktor keduanya 20% dan penyebab lainnya 10%
(Mustar,2006).
Di Indonesia
kejadian wanita infertil 15 % pada usia 30-34 tahun, meningkat 30% pada usia
35-39 tahun dan 55 % pada usia 40-44 tahun. Hasil survei gagalnya kehamilan
pada pasangan yang sudah menikah selama 12 tahun, 40% disebabkan infertilitas
pada pria, 40 % karena infertilitas pada wanita, dan 10 % dari pria dan wanita,
10 % tidak diketahui penyebabnya. Pasangan usia subur (PUS) yang menderita
infertilitas 524 (5,1%) PUS dari 10205 PUS.
Dari sekian
banyak kasus infertilitas hanya 50% saja yang berhasil di tangani baik secara
program bayi tabung dan sebagainya( Sarwono, 1999). http://ryna-saeby.blogspot.com/2012/04/makalah-tingkat-kesuburan.html
6.
UPAYA-UPAYA
BIDAN
A.
Upaya Bidan
dalam menangani masalah fertilitas
a.
KB
b.
Pemenuhan Gizi
B.
Upaya Bidan
dalam menangani masalah infertilitas
Memberikan
penyuluhan tentang pentingnya kesuburan dan akibatnya bagi diri sendiri,
keluarga dan masyarakat.
a.
Mengajak ibu-ibu
dan remaja untuk mendapatkan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
reproduksi dengan benar.
b.
Memberitahu teknik
hubungan seks yang benar, contohnya: posisi wanita dibawah dengan bokong
diganjal bantal agar sperma lebih mudah sampai di uterus.
c.
Menganjurkan
untuk melakukan hubungan seksual saat masa subur.
d.
Menganjurkan
memilih makanan yang dapat meningkatkan kesuburan, misal : terong dan kecambah.
e.
Menyarankan
melakukan hubungan seksual secara teratur, misalnya 3 kali dalam seminggu.
f.
Menganjurkan
untuk periksa ke dr.SpOG guna mengetahui lebih lanjut penyebab pasti
infertilnya.
DAFTAR PUSTAKA
Rizky Ditha, 2011, Ditha Rizky Oktavianti Blog's, INDIKATOR KESEHATAN WANITA BERDASARKAN USIA HARAPAN HIDUP DAN TINGKAT KESUBURAN, http://deetha-nezz.blogspot.com/2011/05/indikator-kesehatan-wanita-berdasarkan.html [diakses pada (07 Juni 2013)]
Indikator kesehatan wanita, http://share.pdfonline.com/6f49039299734d438cab72d88b757c31/INDIKATOR%20KESEHATAN%20WANITA.htm
[diakses pada (07 Juni 2013)]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar