Jumat, 05 Juli 2013

anak gadi pada masa adolescentia



MAKALAH PSIKOLOGI
ANAK GADIS PADA MASA ADOLESCENTIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi ibu dan anak

DOSEN PEMBIMBING : Erike Yunicha Viridula, SST



akbid wimisada
 

 

 


 


DISUSUN OLEH :

KELAS FIBULA KELOMPOK 5

1.             ALBINA LERO                           (1240100246)
2.             GALUH LUSIANA                     (1240100267)
3.             IRIN KARTIKASARI                 (1240100274)
4.             SYLVIA ARIES FAHRIANA    (1240100325)
5.             UMNIATI HADI                         (1240100330)

 

AKADEMI KEBIDANAN WIYATA MITRA HUSADA PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

KERTOSONO – NGANJUK

2013





 

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun Makalah Psikologi tentang “Anak Gadis Pada Masa Adolescence’’ Dalam penyusunan makalah ini kami masih memiliki banyak kekurangan, maka dalam kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.      Dra. MTh. Sri Suwarti, SST., MM.Kes., MM. selaku Direktur Akademi Kebidanan Wiyata Mitra Husada Nganjuk
2.      Erike Yunicha Viridula, SST, selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah psikologi
3.      Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada umumnya dan pembaca pada khususnya.



Nganjuk,           2013 
     Penyusun






ii
 


ii
 

DAFTAR ISI


Halaman Judul  ...........................................................................................            i
Kata Pengantar ............................................................................................           ii
Daftar Isi .....................................................................................................          iii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................           1
1.1.   Latar Belakang ...............................................................................           1
1.2.   Tujuan Penulisan ............................................................................           2
1.3.   Manfaat Penulisan .........................................................................           2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................           3
2.1  Pengertian Adolescentia .................................................................           3
2.2  Ciri - ciri Adolescentia.....................................................................           3
2.3  Akibat .............................................................................................           4
BAB III PEMBAHASAN .........................................................................           5
3.1    Cinta Diri..........................................................................................           5
3.2    Fantasy Seksual................................................................................           9
3.3    Multiple Personalty..........................................................................           9
BAB IV PENUTUP ...................................................................................         11
4.1  Kesimpulan .....................................................................................         11
4.2  Saran ...............................................................................................         11
iii
 
iii
 
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................         12















BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Dengan “selesainya” masa pubertas (awal), masuklah anak kedalam periode kelanjutannya, yaitu masa pubertas akhir atau adolesen. Untuk merumuskan sebuah definisi yang memadai tentang remaja tidaklah mudah, sebab kapan masa remaja berakhir dan kapan anak remaja tumbuh menjadi seorang dewasa tidak dapat ditetapkan secara pasti. Kesulitan untuk memastikan kapan berakhirnya masa adolesen ini, di antaranya karena adolesen sesungguhnya merupakan suatu ciptaan budaya, yakni suatu konsep yang muncul dalam masyarakat modern sebagai tanggapan terhadap perubahan social yang menyertai perkembangan industri pada anak ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat.
Setidaknya, hingga akhir abad ke-18, konsep adolesen belum digunakan untuk menunjukkan suatu periode tertentu dari kehidupan manusia. Baru sejak abad ke-19 muncul konsep adolesen sebagai suatu periode kehidupan tertentu yang berbeda dari masa anak-anak dan masa dewasa. Masa adolesen ini oleh Sigmund Freud sebagai “edisi keduadari situasi oedipus”. Sebab, relasi anak muda terhadap usia ini masih mengandung banyak unsur yang rumit dan belum terselesaikan. Yaitu banyak konflik antara isi psikis yang kontra diktif, terutama pada relasi anak muda dengan orang tua dan objek cintanya.
Pada masa adolesen ini tejadi proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisis, yang berlangsung secara berangsur-angsur dan teratur. Masa ini merupakan kunci penutup dari perkembangan anak. Pada periode ini anak muda banyak melakukan introspeksi (mawas diri) dan merenungi diri sendiri. Akhirnya anak bisa menemukan aku-nya.Dalam artinya dia mampu menemukan keseimbangan dan harmoni atau keselarasan baru diantara sikap kedalam diri sendiri dengan sikap keluar.
1.2              Tujuan Penulisan
1.2.1        Tujuan Umum
1.        Mengetahui tentang masa adolesen
2.        Menguraikan tentang perkembangan psikologis pada masa adolesen
3.        Menguraikan tentang ciri-ciri pada masa adolesen
1.2.2        Tujuan Khusus
1.        Mahasiswa diharapkan mmapu mengeteahui perkembangan masa adolesen
1.3              Manfaat Penulisan
1.3.1        Bagi Penulis
1.             Dapat memahami setiap tahap perkembangan dari masa Adolesen
2.             Dapat memahami karakteristik perkembangan adolensen
1.3.2        Bagi Institusi Pendidikan
1.             Dapat membantu menambah wawasan bagi pembacanya


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Pengertian Adolescentia
Remaja dalam pengertian umum diartikan masa baliq atau keterbukaan terhadap lawan jenis.
Poerwadarminta menyatakan remaja adalah:
a)           Mulai dewasa: sudah sampai umur untuk kimpoi,
b)           Muda              : (tentang anak laki-laki dan perempuan) mulai muncul rasa cinta birahi meskipun konsep ini kelihatan sederhana tetapi setidaknya menggambarkan sebagaian dari pengertian remaja.
Adolescentia berasal dari istilah latin, yang berarti masa muda yang terjadi antara 17 – 30 tahun. Sehingga disimpulkan bahwa proses perkembangan psikis remaja dimulai antara 12 – 22 tahun.

2.2    Ciri – Ciri Adolescentia
Bagi anak gadis, perkembangan fisik yang berhubungan dengan aspek seksual yang terjadi selama masa puber memiliki ciri-ciri yang amat khas. Walaupun masing-masing anak dapat berbeda dalam perkembangannya tetapi umumnya ciri-ciri standart perkembangan tersebut adalah :
1.      Perkembangan mulai kira-kira pada umur 11 tahun.
2.      Berikutnya buah dada mulai tumbuh dan pantatnya makin membulat.
3        Rambut di kemaluan mulai tumbuh.
4        Uterus, vagina. Labia dan clitoris mulai membesar ukurannya.
5        Selanjutnya bulu di kemaluan mulai terlihat jelas dan buah dada semakin membesar.
6        Perkembangan secara fisik ini mencapai puncaknya kira-kira pada usia 12 tahun.
7        Pada puncak perkembangan ini menstruasi mulai datang.
Setelah fase ini mereka akan dapat melakukan pembuahan ( konsepsi ) kira-kira setahun setelah menstruasi datang.

2.3    Akibat
Pada masa adolescence, biasanya akan terjadi perubahan pada diri seorang gadis baik fisik maupun psikis, walaupun akibatnya sementara akan tetapi mempengaruhi perubahan dalam pola prilaku, sikap dan kepribadian.perubahan-perubahan tersebut di antaranya:
1.            Cinta diri
2.            Fantasi sexual
3.            Multiple personality

BAB III
PEMBAHASAN

Ketika pertumbuhan ini sedang terjadi, ada kalanya tubuh seorang anak gadis tumbuh secara asimetris. Misalnya, kaki mereka tumbuh lebih dulu. Lalu tungkai dan lengan. Selanjutnya baru bagian tubuh lainnya. Ada kalanya ketika pertumbuhan ini sedang terjadi mereka tampak lucu dan ini kadang kala dapat membuatnya minder. Misalnya ukuran kaki yang tiba-tiba dirasakan besar sekali. Untuk itu orang tua sebaiknya membantu mereka dengan menjelaskan tentang pertumbuhannya itu melalui informasi-informasi yang benar.
Pada masa adolescence, biasanya akan terjadi perubahan pada diri seorang gadis baik fisik maupun psikis, walaupun akibatnya sementara akan tetapi mempengaruhi perubahan dalam pola prilaku, sikap dan kepribadian.perubahan-perubahan tersebut di antaranya:

            CINTA DIRI
                        Pengertian
Dua kata yang perlu di jelaskan dari kutipan di atas yaitu: cinta dan diri sediri. Cinta bermakna perasaan puas pada diri seseorang, sehinga suatu atau yang di cintai akan mendapat perlakuan yang istimewa dari orang yang di cintainya, mendapat penjagaan, diperlakukan secara istimewa, membayangkan keberadaannya, semua hal yang di lakukan karena cinta adalah demi menjaga keberadaan dan rasa puas yang di miliki terhadap yang di cintai. Kalau yang di cintai berupa barang, maka barang tersebut tidak akan pernah di rusakan, cacat atau di rampas orang.
Diri sendiri artinya bukan orang lain istilahnya yaitu “AKU”, meliputi tubuh dan batin.jadi mencintai diri sendiri adalah mencintai tubuh dan batin,bagaimana seseorang mencintai didirinya maka ia akan merawat tubuhnya, menjaganya, dan tidak akan membahayakannya.
Cinta diri merupakan sumber pergeseran dan benturan sebanyak komponen yang ada pada manusia, cinta diri menciptakan tuntutan hasrat dan kebutuhan serta kebebasan yang meluas pada manusia. Ada dua kepentingan hidup yaitu kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Berkorban demi kepentingan umum menjadi tidak berarti, karena naluri cinta dirinya tidak membiarkan kehilangan kesempurnaan sedikitpun dari dirinya. Berdasarkan cinta diri setiap manusia selalu mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum.
                        Jenis Cinta Diri
a. Cinta Diri Positif
1.      Terdiri dari,kecintaanmu pada dirimu,jelas melebihi kecintaanmu pada orang lain.
2.      Cinta pada diri sendiri dan orang lain dapat saling berdampingan
3.      Cintailah orang di sekelilingmu sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri,menunjukan bahwa integritas keunikan diri serta cinta dan pengertian terhadap manusia lainya.
 b. Cinta diri negative
Dimana seseorang hanya mencintai dirinya sendiri tanpa mementingkan kepentingan orang lain.dan mementingkan kepentingan dirinya tanpa mempertimbangakan orang lain di sekelilingnya.
                        Faktor yang mempengaruhi
Karena naluri cinta ada dua factor yaitu cinta dengan kepentingan pribadi dan cinta dengan kepentingan bersama.
                        Akibat
Mengamati cinta diri pada tataran fungsional dan aplikatifnya, naluri ini menjadi sumber pergesekan dan benturan, sebanyak komponen yang ada pada umat manusia. Cinta diri menciptakan tuntutan, hasrat, kebutuhan, kebebasan yang seluas-luasnya pada image manusia. Cinta diri mendorong setiap yang empunya melibatkan apa saja di sekitarnya yang bisa memenuhi kebutuhan dan memuaskan tututannya. Sehingga, menjadi mustahil bertahan hidup dalam kesendirian dan keterasingan.
Kodratnya menghukum dirinya sebagai political animal, sehingga ia terpaksa mengadakan kontrak sosial dengan selainnya, dan tak segan-segan melibatkan sesamanya demi kepentingan cinta diri sendiri. Dari cara yang paling sopan, sampai modus yang paling sadis, layaknya Hanibalisme, Vandalisme, atau bentuk yang lebih licik dan terselubung semisal Demokrasi, Liberal, Perdamaian, HAM, dll. Maka, disini seperti ada perebutan kepentingan yang mau tidak mau mesti dijalani umat manusia, dimanapun, kapanpun.
Perebutan itu bukan hanya antar-komponen umat, tetapi antar-umat dan komponennya sendiri. Jelas disini, ada adu dua kepentingan hidup; kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Berkorban demi kepentingan umum menjadi tidak berarti, karena naluri cinta dirinya tidak membiarkan kehilangan kesempurnaan sedikitpun dari dirinya.
                        Penanganan
Berdasarkan cinta diri, setiap manusia selalunya mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum. Dilema sosial dan egosentrisme ini tidak akan bisa diselesaikan oleh atau dinisbahkan kepada institusi sosial atau perangkat kekuasaan, karena keduanya produk sekawanan manusia yang masing-masing juga cinta diri.
Sepertinya boleh dikatakan bahwa segala apapun yang terjadi di dunia ini adalah berkah kekuatan dan kebebasan egoisme, sebuah naluri yang terpatri dalam kodrat manusia. Sejarah peradabannya tidak pernah memberikan laporan yang bisa menekan tensi anxiety, selain manipulasi dan pembodohan fakta. Ketika Demokrasi, Modernitas dan Globalisasi dianggap peradaban manusia terunggul, umat manusia, secara sadar atau terpaksa, tengah menyimak variabel pemalsuan riwayat hidup mutakhirnya.
            FANTASI SEXUAL
Pada masa ini seseorang mulai merasakan cinta dan kasih sayang satu sama lain, mempunyai perhatian yang lebih mengenai siapa dan bagaimana mereka (lawan jenis) di mata orang lain, mereka mulai merasakan ketertarikan secara sexual antara satu dengan yang lain.sehinga timbul yang di namakan rasa suka,ingin memiliki dan saling memuji.bagi remaja yang pola perkembanganya normal dalam arti dia menyadari setiap tahap perkembangan,maka tidak adanya hambatan dalam dirimya untuk melewati fase ini,akan tetapi apabila ada remaja yang memang tidak melewati fase ini maka akan terjadi keterbelakangan daya tarik atau ketertarikan dengan lawan jenis pada masanya.

            MULTIPLE PERSONALITY
Kepribadian ganda (tidak hanya 2 kepribadian, bisa lebih dari 2) atau multiple personality. Secara mudahnya bisa di katankan 2 atau lebih jiwa yang  menghuni badan dan raga seseorang. Ini merupakan salah satu bentuk kelainan jiwa, dalam pengertian umum kelainan jiwa tidak sama dengan sakit jiwa. Sakit jiwa konotasinya seseorang yang kehilangan realitas hidupnya,tertawa sendiri,menagis,berhalusinasi.sedangkan kelainan jiwa lebih halus dari sakit jiwa,kelainan jiwa masi dalam tahap normal,tidak mengganggu dan biasanya tidak teridentifikasi bila tidak mengunakan alat tes psikologi.,contoh:rasa takut berlenihan,takut gelap,takut keramaian,takut laba-laba (secara berlebihan).kelainan jiwa ini bisa bersifat keturunan atau juga pengaruh lingkungan biasanya karena obsesi yang mendalam atau tekanan jiwa/batin yang keras dan lama. Penyebab terjadinya gangguan kepribadian majemuk di akibatkan oleh penyiksaan fisik yang di lakukan oleh ibu atau bapaknya sendiri.akan terjadi pribadi dominan bisa menyadari pribadi-pribadi lainya namun pribadi asli kadang tidak menyadarinya sama sekali.

BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescereyang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
Sikap remaja dalam hal perkawinan sangat bervariasi, dimana segolongan remaja menunjukkan sikap bahwa pekawinan itu sebagai kebahagiaan hidup, sedangkan yang sebagian lagi mereka takut memasuki perkawinan.Timbulnya sikap takut itu karena dipengaruhi oleh suasana kehidupan di lingkungan keluarganya. Pada umumnya, remaja yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang harmonis membayangkan perkawinan itu sebagai sesuatu yang membahagiakan. Sedangkan remaja yang dibesarkan di lingkungan keluarga broken home , membayangkan perkawinan itu seperti suasana yang tampak di lingkungan rumah tangganya (tidak bahagia).
4.2  Saran
Mengingat manusia tidak luput dari kesalahan, makalah yang kami susun inipun masih banyak kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dari masyarakat pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Myut, 2012, Makalah Perkembangan Masa Dewasa, Myut Myut Muhammad Syaifudin (Massay), http://muhammadsyaifudin99.wordpress.com/2012/03/12/makalah-perkembangan-masa-dewasa/ [ diakses pada 13 Mei 2013]


Tina, 2012, MASA ADOLESEN, Cerita Aku, http://tinakh68.blogspot.com/2012/01/masa-adolesen.html [ diakses pada 13 Mei 2013]


MUAWANAH BAIQ, 2009, MAKALAH PSIKOLOGI UMUM, Mahasiswi PAI Bagu, http://baiqmuawanah.blogspot.com/2009/08/makalah-psikologi-umum.html [ diakses pada 13 Mei 2013]


Okva, 2012, Anak Gadis Pada Masa Adolescence, okva_midwife^^, http://okva-midwife.blogspot.com/2012/06/anak-gadis-pada-masa-adolescence.html [ diakses pada 13 Mei 2013]


Panjani bung, 2012, bunga panjani, Anak Gadis Pada Masa Adolensia, http://bungapanjani.blogspot.com/2012/04/anak-gadis-pada-masa-adolensia.html [ diakses pada 21 Juni 2013]

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar